Rupiah Tertekan Gejolak Demo, Tembus Rp16.499 per Dolar AS

Rupiah Tertekan Gejolak Demo, Tembus Rp16.499 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah hari ini merosot.--money.kompas.com

HARIAN DISWAY – Gejolak aksi unjuk rasa yang meluas di berbagai daerah ikut menekan pasar keuangan. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali tertekan pada penutupan perdagangan Jumat sore, 29 Agustus 2025.

Mengacu data Bloomberg, rupiah melemah 147 poin atau 0,90 persen ke posisi Rp16.499 per USD, dari sebelumnya Rp16.397 per USD.

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Anjlok Jadi Rp 16.846 Per USD, Mendekati Rekor Krisis 1998

Data Yahoo Finance mencatat pelemahan sebesar 124 poin atau 0,76 persen menjadi Rp16.475 per USD. Sedangkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp16.461 per USD.

Pelemahan ini berlangsung meski dolar AS sendiri sedang tertekan terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Pada perdagangan Kamis, 28 Agustus 2025 (Jumat WIB), indeks dolar melemah karena pelaku pasar berspekulasi The Federal Reserve akan memangkas suku bunga bulan depan.

BACA JUGA:Meruwat DPR: Krisis Representasi Politik

Nilai Tukar di Bank

Mata uang Garuda juga tercatat melemah terhadap USD di perbankan pada Minggu, 31 Agustus 2025. Berikut kurs jual dan beli rupiah di beberapa bank besar:

  • BRI: Beli Rp16.378 | Jual Rp16.579
  • BNI: Beli Rp16.462 | Jual Rp16.477
  • Bank Mandiri: Beli Rp16.275 | Jual Rp16.625
  • BCA: Beli Rp16.300 | Jual Rp16.600

BACA JUGA:Komunikasi Krisis dan Kolaborasi Lintas Sektor dalam Penanganan KLB Campak di Sumenep

Pelemahan rupiah ini tak lepas dari faktor eksternal maupun domestik. Dari luar negeri, ketidakpastian arah kebijakan moneter The Fed membuat pasar global bergejolak.

Dari dalam negeri, tensi politik akibat maraknya aksi demonstrasi dan kerusuhan memperburuk sentimen investor terhadap aset berdenominasi rupiah.

Analis memperkirakan tekanan pada rupiah masih berlanjut dalam jangka pendek apabila situasi politik di dalam negeri tidak segera mereda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: