Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (9): Lidah Tak Bertulang, Tapi Tetap Kaku

Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (9): Lidah Tak Bertulang, Tapi Tetap Kaku

LAOSHI ZHUANG YING mengajar di Jianguomen Diplomatic Residence Compound, Kamis, 28 Agustus 2025.-Doan Widhiandono-

Yang ditunggu itu pun tiba: pelajaran bahasa Mandarin. Memang baru perkenalan. Seperti kelas linguistik di jurusan sastra. Tapi, satu-dua katanya sudah mulai berani dipraktikkan oleh para jurnalis peserta program China International Press Communication Center (CIPCC).

’’SAYA guru. 老師. Lǎoshī. Ikuti saya…’’ ucap Zhuang Ying, Kamis, 28 Agustus 2025.

Para wartawan itu pun manut. ’’Laoshi…’’ seru mereka. Nah! Yang muncul berbeda-beda. Ada yang bilang: Laoci. Ada juga yang mengatakan: laoji. Sesuai yang mereka dengar.

’’Anda adalah jurnalis. 记者. Jìzhě…’’ kata Zhuang Ying lagi.

Kembali, kor menyeruak dari Aula Multiguna kompleks Jianguomen Diplomatic Resident Compound (DRC), Chaoyang, Beijing, itu. Kor yang tidak kompak. Atau belum kompak.

BACA JUGA:Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (1): Tantangan Jadi Pencerita yang Jujur

BACA JUGA:Dari Peluncuran Buku Kisah-Kisah Menyentuh Shanghai Cooperation Organization (1): Tantangan Jadi Pencerita yang Jujur

Tapi, Zhuang Ying memang tak ingin menyalah-nyalahkan para jurnalis tersebut. Bisa jadi, beberapa di antaranya memang baru mendengar kata-kata baru itu. Juga baru pertama mengucapkannya.

’’Ini memang pengenalan saja. Agar Anda tahu sejarah dan uniknya karakter bahasa di Tiongkok,’’ kata perempuan itu.

Zhuang Ying memang pengajar kawakan. Dia bekerja untuk Beijing Language and Cultural Center (LCC) for Diplomatic Mission. Berdasar data pada website-nya, lembaga ini sudah punya rekam jejak panjang.

Sejak berdiri pada 1956, Beijing Language and Cultural Center for Diplomatic Missions (LCC) telah menjadi rumah belajar bahasa dan budaya bagi para diplomat dunia. Lembaga itu tidak hanya mengajarkan bahasa Mandarin sebagai bahasa kedua. Banyak juga kelas berbasis konten budaya. Menambah pengetahuan plus memperluas pengalaman.


DASAR-DASAR BAHASA Mandarin yang menjadi materi pelajaran dari Loashi Zhuang Ying.-Doan Widhiandono-

LCC sudah mengajar orang-orang dari 100 negara lebih. Banyak juga yang tokoh besar. Misalnya, mantan Presiden AS George H.W. Bush, mantan Presiden India Kocheril Raman Narayanan, hingga lebih dari 300 duta besar dari berbagai penjuru dunia.

Sejak 1983, kiprah LCC bahkan melampaui batas Tiongkok. Para pengajarnya rutin dikirim ke Istana Kerajaan Thailand untuk memberikan pelatihan bahasa Mandarin kepada Putri Maha Chakri Sirindhorn, adik Raja Vajiralongkorn.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: