3 Jenis Aktivisme Lewat Kreativitas Visual yang Murah dan Bermakna, Jauh dari Konfrontasi

HARIAN DISWAY - Aktivisme pada masa kini tidak selalu diwujudkan melalui aksi turun ke jalan atau orasi yang memenuhi ruang publik. 

Bagi banyak anak muda, menyuarakan keresahan dapat dilakukan melalui media sederhana. Media yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Seperti poster, stiker, hingga pin button. 

Dengan memadukan kreativitas visual dan pesan yang kuat, bentuk aktivisme itu mampu menghadirkan cara baru dalam menyampaikan gagasan. 

BACA JUGA: Membangun Bangsa dengan Empan Papan: Seni Memimpin dengan Rasa dan Kesadaran

Tidak hanya terlihat segar dan mudah diterima, karya-karya tersebut juga berperan sebagai pemantik percakapan yang mendorong lebih banyak orang untuk peduli, berpikir kritis, dan terlibat dalam isu-isu sosial yang diangkat.

1. Stiker

Stiker sebagai bentuk aktivisme melalui kreativitas dengan desain yang berisi kata penyemangat maupun kritik sosial. -@rekahdesign @Softthet1c -X

Salah satu media kreatif yang banyak dipilih anak muda adalah stiker. Dengan bentuknya yang sederhana, stiker mampu memuat pesan singkat, tajam, dan mudah dipahami. 

Tidak hanya ditempel di ruang-ruang publik, stiker kini juga merambah ke benda personal. Seperti laptop, botol minum, hingga motor, sehingga pesan yang dibawa ikut bergerak bersama pemiliknya. 

BACA JUGA: Aktivisme Baru dan Demokrasi Kampus

Banyak di antaranya berawal dari unggahan di media sosial—kritik sosial atau sindiran politik dalam bentuk desain visual—yang kemudian dicetak menjadi stiker dan menyebar lebih luas. 

Karena sifatnya yang cepat dibuat, murah, dan mudah dibagikan, stiker menjadi simbol perlawanan yang merangkul dunia digital sekaligus nyata.

2. Poster

Poster digital di media sosial dengan gaya artsy menyebar luas sebagai materi kampanye visual yang mudah diakses dan dipahami. -@hjloafs @mazeyellows @oddsfortune -X

Selain stiker, poster juga tetap menjadi media yang relevan untuk menyuarakan berbagai isu. Bentuknya kini semakin beragam. Mulai dari poster digital yang ramai beredar di media sosial hingga poster cetak yang ditempel di ruang-ruang publik. 

BACA JUGA: Pelecehan dan Kekerasan Seksual Marak di Surabaya, Ini Tanggapan Aktivis Perempuan

Sumber: