Ragam Reaksi Dunia Terhadap Parade Militer Beijing: Trump Kesal, Uni Eropa Sebut Tatanan Global Baru

Foto pemimpin dunia dalam parade militer di Beijing di hari Rabu, 3 Agustus 2025.--Times of India
HARIAN DISWAY - Parade militer di Beijing pada Rabu, 3 Agustus 2025 menuai berbagai tanggapan dari pihak-pihak internasional.
Sebelumnya, China menggelar parade militer untuk memperingati 80 tahun berakhirnya perang dunia II. Tak hanya itu, China menggunakan kesempatan ini untuk menunjukkan kekuatan militernya.
Dalam parade militer tersebut, Presiden Tiongkok Xi Jinping juga mengundang beberapa pemimpin internasional. Presiden RI Prabowo Subianto pun menjadi salah satu yang diundang.
BACA JUGA:Prabowo Terbang ke Beijing Penuhi Undangan Xi Jinping
Para pemimpin dunia itu pun berfoto bersama. Presiden Prabowo berfoto bersama dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan tanggapannya atas parade militer Tiongkok. Ia menuding Presiden Tiongkok Xi Jinping berkonspirasi dengan pemimpin Rusia dan Korea Utara guna melawan AS.
BACA JUGA:Prabowo Jadi Tamu Hari Kemenangan Tiongkok, Bersanding dengan Xi Jinping hingga Putin
Komentar tersebut muncul ketika Tiongkok mengundang para pemimpin dunia pada parade Hari kemenangan terbesarnya di Beijing pada Rabu, 3 Agustus 2025.
Melalui Truth Social, Trump menuliskan, “Salam hangat saya kepada Vladimir Putin dan Kim Jong-Un saat kalian berkonspirasi melawan Amerika Serikat.”
Selain itu, Trump juga menyebutkan dukungan dan darah yang besar yang diberikan oleh AS pada Tiongkok selama Perang Dunia Kedua.
BACA JUGA:Prabowo Tiba di Jakarta Usai Hadiri Peringatan Kemenangan Perlawanan Tiongkok
"Banyak orang Amerika gugur dalam perjuangan Tiongkok meraih Kemenangan dan Kejayaan. Saya harap mereka pantas dihormati dan dikenang atas keberanian dan pengorbanan mereka," ujar Trump.
Selain AS, Uni Eropa (EU) juga memberikan tanggapan.
“Melihat Presiden Xi berdiri bersama Rusia, Iran, Korea Utara di Beijing menunjukkan tantangan langsung kepada sistem internasional. Ini tidak sebatas gerakan anti-Barat,” ujar Kepala Kebijakan Luar Negeri EU, Kaja Kallas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: