Saat BUMN Tambang Merajut Impian Indonesia Hijau

Dari sisi produksi, Timah tetap stabil: produksi logam timah 18.915 ton pada 2024. Tapi yang lebih strategis: pengembangan produk hilir seperti stannic chloride, tin stabilizer, dan solder untuk industri elektronik dan otomotif.

Freeport Indonesia: Infrastruktur, Sosial, dan Lingkungan di Papua

PT Freeport menanam 1.498 ha mangrove yang sebagian besar berada di Papua.-PT Freeport-PT Freeport

PT Freeport Indonesia bukan hanya raksasa tambang tembaga dan emas. Perusahaan ini juga menjadi tulang punggung pembangunan di Papua.

Sejak divestasi 2018, negara menguasai 51,24% saham PTFI. Kontribusi ke negara mencapai 14,5 miliar USD (2019–2024), dengan 4,7 miliar USD masuk ke kas pemerintah pusat pada 2024.

Tapi dampaknya lebih luas. Freeport telah membangun 12.840 rumah, dua landasan udara di dataran tinggi, kompleks olahraga 33 juta USD, dan jembatan strategis.

Mereka juga mendukung 110.000 kunjungan medis per tahun, program pengendalian malaria, dan penyaluran air bersih untuk 50.000 rumah.

Dari sisi lingkungan, Freeport telah mereklamasi 1.498 hektare mangrove, 587 hektare overburden, dan 762 hektare tailing. Mereka berkomitmen menanam 10.000 hektare mangrove hingga 2041.

Yang revolusioner: 100 hektare lahan tailing diubah menjadi area pertanian, perkebunan, peternakan, dan pendidikan lingkungan. 164 jenis tanaman produktif telah sukses dibudidayakan. Bahkan, pasir tailing diolah menjadi bahan baku beton dan batako.

Data Bicara: Emisi Turun, Investasi Hijau Naik

Transformasi ini bukan retorika. Ini terukur:

• ANTAM: Emisi GRK turun 5,72%, 190.813 pohon ditanam, 75,26 ha direklamasi.
• Bukit Asam: 303 kWp PLTS, 2.457 ha lahan direklamasi, 5.199 ha DAS direhabilitasi.
• Freeport: 1.498 ha mangrove, 587 ha overburden, 762 ha tailing direklamasi.
• Vale: 3.791 ha direklamasi, 5 juta pohon ditanam, 33.306 ha DAS direhabilitasi.
• Timah: 16.567 ha darat, 14,31 ha mangrove, 160 ha terumbu karang buatan.

Dari PLTS di lahan pascatambang hingga smelter nikel berbasis net-zero, dari restorasi masif hingga kolaborasi internasional, BUMN tambang telah membuktikan bahwa pembangunan dan kelestarian bisa berjalan beriringan. Tantangan ke depan: mempercepat adopsi energi terbarukan di seluruh rantai pasok, memperkuat kemitraan dengan komunitas lokal, dan menjadikan Indonesia sebagai kiblat industri hijau global.

BUMN tambang kini bukan lagi simbol eksploitasi, melainkan arsitek masa depan energi hijau Indonesia. Mereka membuktikan bahwa keberlanjutan bukan hambatan, tapi justru pendorong inovasi, ekonomi, dan keadilan sosial. Dengan 16.567 hektare lahan direklamasi, 5 juta pohon ditanam, PLTS berdiri di atas tanah pascatambang, dan smelter net-zero yang memasok baterai global, Indonesia menancapkan bendera di era energi baru.

Dari membangun PLTS di tanah pascatambang hingga mengolah emas 99,99% di Gresik, BUMN tambang menunjukkan bahwa energi hijau bukan lawan dari profit, tetapi justru masa depan bisnis yang paling berkelanjutan. (*)

Sumber: