30 Perwakilan Organisasi Mahasiswa Silaturahmi ke Istana, Capai Kesepakatan Ini

Para perwakilan mahasiswa dari berbagai organisasi memberikan keterangannya kepada awak media di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Kamis, 4 September 2025.-Setpres-
“Tadi Bapak Mensesneg sudah memberikan respon yang cukup positif dan segera akan disampaikan ke Bapak Presiden. Kebetulan memang tadi sebetulnya Pak Presiden ingin menemui kami, namun ada acara Maulid di Istiqlal,” ungkapnya.
BACA JUGA:Kronologi Unisba dan Unpas Diserang Gas Air Mata, Aparat Diduga Masuk Kampus
Kaleb Otniel Aritonang, Ketua BEM UPN Veteran Jakarta, menyampaikan bahwa pemerintah siap mengakomodasi aspirasi mahasiswa. Sementara Phalosa dari Universitas Yarsi mengingatkan bahwa janji itu harus terus dikawal.
“Apapun tuntutannya per hari ini kita sampaikan langsung ke lembaga eksekutif, pun harus tetap masyarakat dan kami rekan-rekan mahasiswa kawal. Tentunya perlu pengawalan tersendiri dari kami selaku masyarakat dan mahasiswa,” katanya.
Dari kelompok Cipayung, Ketua Umum DPP GMNI Risyad Fahlefi menegaskan isu paling mendasar yakni perlindungan terhadap aktivis. Sedangkan Ketua Umum PB PMII M. Shofiyullah Cokro menekankan perlunya keterbukaan penuh dari pemerintah.
BACA JUGA:Prabowo Janji Dorong UU Perampasan Aset, Tokoh Lintas Agama Soroti Pajak dan Korupsi
“Bahwasanya ada kendala-kendala yang akan dihadapi oleh pemerintahan itu juga bisa disampaikan secara terbuka kepada masyarakat umum agar kita mahasiswa, agen-agen intelektual, kaum cendekiawan itu juga bisa membantu tidak hanya menuntut tapi juga membantu karena kita semuanya pasti menginginkan negara kita, bangsa kita menjadi bangsa yang maju dan terdidik,” tuturnya.
Risyad kembali menegaskan, “Ya intinya, aspirasi diterima dan akan ditindaklanjuti secepat-cepatnya dan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait di bawahnya. Jadi kita tunggu saja respons berikutnya dari pemerintah dan DPR. Mudah-mudahan semua masalah bisa diselesaikan.”
BACA JUGA:Prabowo: Saya Tak Akan Mundur Hadapi Mafia dan Koruptor
Para mahasiswa sepakat, dialog malam itu hanyalah awal. Salah satu perwakilan mahasiswa menyampaikan bahwa pertemuan malam itu memberi mereka semangat untuk terus mengkritik dan mengoreksi bangsa Indonesia.
Ia juga menambahkan ucapan terima kasih karena pemerintah menilai kritik dan koreksi sebagai wujud kecintaan masyarakat terhadap negara.
Pertemuan itu berakhir dengan kesepahaman: mahasiswa tetap kritis, pemerintah berjanji terbuka. Namun, apakah janji itu akan ditindaklanjuti atau sekadar basa-basi politik, itulah yang akan diuji waktu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: