AI Personalized Fashion: Saat Teknologi Jadi Stylist Pribadi

Tren AI Personalized Fashion mengubah cara orang dalam memilih pakaian, memadupadankan warna, hingga berbelanja, dengan pengalaman yang lebih personal, praktis, cepat, dan sesuai dengan karakter masing-masing individu. --Pinterest
BACA JUGA:Busana Qipao Gaya Shanghai Kembali Bersinar Berkat Desainer Muda Tiongkok
BACA JUGA: Fashioning in Between, Menyelami Dualitas Identitas Model Androgini
3. Mendukung Sustainable Fashion
Dengan rekomendasi yang tepat, pembeli tidak lagi membeli barang berlebihan yang akhirnya jarang dipakai. Hal ini membantu mengurangi limbah fashion sekaligus menekan konsumsi yang berlebihan.
4. Tren Digital Lifestyle
Generasi muda, terutama Gen Z dan milenial, gemar untuk mengadopsi tren digital. Fashion yang dipersonalisasi dengan AI memberikan kesan futuristik yang sesuai dengan gaya hidup mereka.
BACA JUGA:Tren Warna Electric Purple dalam Busana Koleksi 2025
BACA JUGA: Tren Personal Color Analysis serta Pengaruhnya ke Fashion & Makeup
Beberapa aplikasi belanja dan brand fashion besar sudah mulai menerapkan AI dalam layanan mereka, seperti Stitch Fix, Zalando, hingga Amazon Fashion. Berbelanja menjadi lebih mudah dan praktis dengan bantuan AI.
Tantangan AI Personalized Fashion
Meski menjanjikan dan punya banyak keuntungan, tren ini juga menghadapi tantangan yang tidak mudah. Sebagian masyarakat mengkhawatirkan keamanan data pribadi.
Sebab, AI Personalized Fashion memerlukan akses ke data pribadi. Seperti ukuran tubuh, foto, atau riwayat belanja penggunannya agar bisa bekerja maksimal.
Selain itu, ada pula rasa kekhawatiran apabila teknologi ini bisa mendorong budaya konsumtif jika tidak digunakan secara bijak.
BACA JUGA:Hailey Bieber Jadi Wajah Baru DKNY, Usung Gaya Santai Tapi Energik
BACA JUGA: Muslim Fashion Runway 2025, Perpaduan Budaya dan Kreativitas Mode Muslim
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: