Fashion Meets Home Decor: Saat Gaya dan Selera Jadi Karakter

Fashion Meets Home Decor: Saat Gaya dan Selera Jadi Karakter

Pada 2017, konsep fashion meets home decor kembali ramai ketika Gucci Decor diluncurkan, menandai era baru di mana rumah mode global secara serius menjadikan interior rumah sebagai lokasi “runway”. --Pinterest

Ada beberapa alasan yang membuat tren tersebut mendapat sambutan hangat, terutama bagi penikmat luxury brand, fashion, dan interior:

1. Identitas yang Konsisten

Fashion adalah cerminan diri. Ketika outfit selaras dengan dekorasi rumah, kesan personalnya semakin kuat. Identitas pun tidak mengambang dan bisa dilihat langsung. 

BACA JUGA:Artistik! V dan RM Pamer Interior Rumah di BTS Monument: Beyond The Star

BACA JUGA: Mengenal Gaya Desain Interior Skandinavia yang Sederhana

2. Kekuatan Visual

Di era Instagram dan TikTok, estetika visual menjadi sangat penting. Outfit yang selaras dengan interior bukan hanya enak dipandang, tapi juga menyampaikan karakteristik pemilik rumah.

3. Engagement Lebih Luas

Tren ini menggabungkan dua elemen besar: fashion dan home living. Influencer yang tadinya hanya fokus pada outfit, kini juga bisa dilirik pencinta interior, begitu pula sebaliknya. Hasilnya, engagement meningkat.

BACA JUGA:5 Desain Rumah Masa Kini, Dari Modern hingga Kontemporer

BACA JUGA: Mau Hunian Mungil Jadi Lega? Coba Trik Furnitur Multifungsi

Contoh Paduan Gaya

Kendati pencetusnya adalah para pemilik rumah mode, bukan berarti fashion meets home decor harus melibatkan furnitur mewah dari fashion brand tersebut. Konsep utamanya adalah keselarasan gaya busana dan interior rumah.

Berikut ini beberapa contoh konsep yang bisa ditiru:

1. Earth-toned Outfit dan Rumah Bernuansa Boho

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: