Fashion Meets Home Decor: Saat Gaya dan Selera Jadi Karakter

Pada 2017, konsep fashion meets home decor kembali ramai ketika Gucci Decor diluncurkan, menandai era baru di mana rumah mode global secara serius menjadikan interior rumah sebagai lokasi “runway”. --Pinterest
HARIAN DISWAY - Tren gaya hidup modern sangat terbuka pada perpaduan banyak bidang kreatif. Contohnya, fenomena fashion meets home decor yang mengawinkan fashion dan interior.
Jika dulu hanya identik dengan pakaian, kini fashion juga menjamah ranah hunian. Rumah tak ubahnya runway yang menjadi ajang deklarasi gaya dan selera si empunya.
Siapa Penggagasnya?
VERSACE memperkenalkan konsep Versace Home (1992) yang menawarkan dekorasi mewah dengan pola khas Versace yang ikonik. --Pinterest
BACA JUGA:DIY Home Decor: Hias Rumah dengan Sentuhan Kreatif Sendiri
BACA JUGA: Warna Interior 2025 yang Bikin Rumah Lebih Stylish dan Nyaman
Konsep fashion meets home decor pertama kali muncul pada tahun 1983 ketika Ralph Lauren memperkenalkan Ralph Lauren Home. Dia menjadi desainer mode pertama yang membawa estetika busana ke interior rumah.
Desain interiornya komplet, mulai dari motif kain, palet warna, hingga nuansa klasik Amerika.
Ide tersebut kian populer pada 1990-an setelah kehadiran Armani Casa (2000) yang diluncurkan oleh Giorgio Armani. Sang desainer memperkenalkan furnitur minimalis dan elegan khas rumah klasik ala Italia.
Versace juga mengikuti konsep tersebut dengan menghadirkan Versace Home (1992). Yang diusung adalah dekorasi mewah dengan pola khas Versace yang ikonik.
Konsep fashion meets home decor kian ramai ketika Gucci Decor diluncurkan pada 2017. Itu menandai era baru kemunculan runway di dalam rumah mode secara global.
BACA JUGA:Vegan Leather Bikin Fashion dan Interior Lebih Eco-Friendly
BACA JUGA: Melihat Kepribadian Seseorang dari Interior Kamar Tidur
Mengapa Bisa Menjadi Tren?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: