Pentingnya Sarapan Pagi dan Mengganti Menu Setiap Hari

SOTO AYAM menjadi sarapan favorit orang Indonesia. Tambahkan sayur dan buah untuk melengkapi kebutuhan seratnya.-Boy Slamet-Harian Disway-
HARIAN DISWAY - Awali hari yang produktif dengan sarapan pagi. Agar tidak bosan dan kebutuhan gizi terpenuhi, variasikan menu sarapan. Bila perlu, tiap hari ganti.
Para pakar nutrisi sepakat bahwa sarapan itu penting. “Semua orang sarapan. Ini asupan gizi yang paling penting,” ucap Michele Herrmann pada USA Today. Maka, tidak heran jika menu sarapan di seluruh dunia begiu beragam.
Sebagai rutinitas, sarapan seringkali menjadi jebakan. Sebagian orang rela makan menu yang sama tiap pagi hanya karena praktis. Padahal, idealnya, menu sarapan itu ganti-ganti.
BACA JUGA:Sarapan Itu Penting, tapi Mengapa Banyak yang Melewatkannya?
BACA JUGA:Ketahui Manfaat Sarapan bagi Kesehatan Anda
“Mengkreasikan sarapan akan membuat kebutuhan nutrisi tercukupi,” terang Samantha Cassetty, dietisien dan penulis Sugar Shock.
Saran yang sama disampaikan Scott Keatley. Dietitsien sekaligus co-owner Keatley Medical Nutrition Therapy itu menegaskan bahwa kebutuhan nutrisi akan tercukupi jika makanan yang dikonsumsi juga bervariasi.
TONY HENDRAWAN memperlihatkan menu sarapannya di kawasan Sidoarjo, Jawa Timur, pada Kamis, 11 September 2025.-Boy Slamet-Harian Disway-
“Mengganti-ganti menu sarapan akan membuat kebutuhan tubuh terhadap vitamin, mineral, dan sayur-sayuran. Cara itu juga bagus untuk meningkatkan bakteri baik dalam tubuh,” urainya.
Secara psikis, sarapan yang beda-beda setiap hari akan mencegah kita terbiasa makan tanpa memikirkan gizinya. Mindset itu perlu diubah agar makan tidak sekadar enak atau mengenyangkan, tapi juga menyehatkan.
BACA JUGA:Jangan Remehkan! Studi Buktikan Pengaruh Sarapan pada Tingkat Kebahagiaan Anak
BACA JUGA:Bikin Ngantuk, Ini 5 Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Sarapan Pagi
Sarapan yang ideal harus mengandung karbohidrat, protein, lemak sehat, dan serat. Bagaimana dengan menu sarapan ala Indonesia?
Ratna Safitri, ahli gizi Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, mengatakan bahwa sarapan ala Indonesia cenderung tinggi karbohidrat. Misalnya, nasi goreng, nasi uduk, dan bubur ayam.
Tiga menu itu mengandung karbohidrat sederhana yang mudah dipecah oleh tubuh dan akhirnya membuat lebih mudah lapar. Contoh karbohidrat sederhana adalah nasi, gula, biskuit, dan roti tawar.
“Sebetulnya, sarapan yang disarankan itu yang mengandung karbohidrat kompleks dan tinggi protein, seperti kentang rebus, jagung, oatmeal, dan umbi-umbian,” terangnya pada Kamis, 11 September 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: