Prabowo Targetkan 500 Sekolah Rakyat, Akses Pendidikan Meluas hingga Desil 5

Presiden Prabowo menargetkan 500 Sekolah Rakyat demi akses pendidikan berkualitas--Harian Disway
HARIAN DISWAY - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmennya memperluas jangkauan program Sekolah Rakyat agar dapat diakses tidak hanya oleh kelompok masyarakat ekonomi terbawah, tetapi juga hingga kelompok menengah bawah.
Menurutnya, seluruh anak Indonesia berhak memperoleh pendidikan berkualitas tanpa terkecuali.
Saat ini tercatat sudah ada 100 Sekolah Rakyat yang beroperasi. Prabowo menyebut jumlah tersebut akan bertambah menjadi 165 pada akhir September mendatang.
BACA JUGA:Prabowo Janji Bangun 500 Sekolah Rakyat, Mulai dari Margaguna Jakarta
Tahun depan, pemerintah menargetkan pembangunan 100 sekolah tambahan, dengan jumlah serupa setiap tahunnya.
Secara keseluruhan, target jangka panjang pemerintah adalah menghadirkan 500 Sekolah Rakyat di berbagai daerah tertinggal.
Prabowo menekankan, keberadaan sekolah ini menjadi solusi bagi anak-anak yang putus sekolah akibat kendala ekonomi.
Ia menegaskan negara tidak bisa hanya mengandalkan perbaikan alami, melainkan harus turun tangan langsung memberi intervensi dan bantuan.
Presiden juga menyoroti fasilitas Sekolah Rakyat yang dinilainya lebih baik dibanding pengalaman pribadinya saat menempuh pendidikan di akademi militer.
BACA JUGA:Prabowo Disambut Meriah di Sekolah Rakyat Margaguna, Targetkan 165 Sekolah Tahun Ini
Fasilitas yang tersedia antara lain tempat tidur nyaman dengan tiga siswa per kamar lengkap dengan kamar mandi, jauh berbeda dengan kondisinya dahulu yang harus berbagi kamar mandi sederhana bersama puluhan taruna lain.
Lebih lanjut, Prabowo menekankan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat bukan sekadar wacana. Ia menyebut keberanian berpikir besar dan kerja keras menjadi kunci untuk mewujudkan sesuatu yang semula dianggap mustahil.
“Sekolah Rakyat bukan hanya angan-angan. Saat ini sudah ada 100, akhir bulan menjadi 165, tahun depan bertambah 100 lagi, dan seterusnya. Sekolah lain pun akan diperbaiki. Kita harus membuat yang tampak mustahil menjadi mungkin. Dengan niat, tekad, dan kepercayaan diri,” ujarnya. (*)
*)Mahasiswa magang prodi Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: