Kopdes Merah Putih Bisa Pinjam Rp3 Miliar, Bunga di Bawah 6 Persen

Menteri Koperasi Ferry Juliantono saat menjelaskan penyederhanaan syarat pinjaman Kopdes Merah Putih di Jakarta, Senin 15 September 2025.-Instagram @ferry.juliantono-
BACA JUGA:Menkop Budi Arie: Koperasi Merah Putih Ujung Tombak Wujudkan Indonesia Emas 2045
“Kami besok sudah mulai keliling untuk pertemuan regional, didampingi oleh masing-masing bank Himbara tentang tata cara pencairan dan juga pembuatan proposal,” kata Ferry.
Selain syarat yang lebih sederhana, mekanisme pengawasan juga diperkuat. Setiap koperasi memiliki pengawas internal dari kepala desa dan anggota.
BACA JUGA:Koperasi Desa Merah Putih, Mau Dibawa ke Mana?
Sementara itu, pemerintah menyiapkan business assistant untuk mendampingi sepuluh koperasi sekaligus.
Ferry menyebut Kementerian Koperasi juga telah membentuk project management officer. Unit ini akan bekerja sama dengan dinas setempat serta mengembangkan sistem informasi manajemen digital untuk memantau pinjaman.
BACA JUGA:Kanang: Koperasi Merah Putih Jangan Jadi Rumah Kosong
“Kita sekarang sudah membuat sistem informasi manajemen Kopdes Merah Putih yang hampir selesai proses inputnya. Kalau sudah ada sistem itu, pengawasannya bisa termonitor secara digital,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi risiko gagal bayar, bank penyalur tetap mensyaratkan adanya penjamin. Ferry optimistis mekanisme ini bisa menjaga kualitas pinjaman tetap sehat.
BACA JUGA:Proyek Koperasi Merah Putih
“Kan sudah ada avalisnya, sesuai dengan aturan yang diminta oleh bank. Mudah-mudahan sih enggak ada non-performing loan (NPL)-nya, tapi tadi kan kita sudah antisipasi,” jelasnya.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebut aturan ini menandai beroperasinya program Kopdes Merah Putih. “Aturan-aturannya, ketentuannya, kita ikuti dengan baik. Intinya adalah pemberdayaan,” ucapnya.
BACA JUGA:153 Koperasi Merah Putih di Surabaya Bakal Dipantau Lewat Sistem Digital
Ia menambahkan, pembiayaan tidak menggunakan dana APBN secara langsung. Skema ini memanfaatkan plafon kredit dari Himbara dengan dukungan regulasi pemerintah.
Program ini diharapkan segera memberi dampak positif bagi perekonomian desa. Dengan syarat lebih sederhana, koperasi desa kini memiliki peluang lebih besar untuk berkembang. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: cnnindonesia.com