Sustainable Fashion dalam FESyar Bank Indonesia 2025 (2): Pikat Pasar dengan Identitas Khas

Sustainable Fashion dalam FESyar Bank Indonesia 2025 (2): Pikat Pasar dengan Identitas Khas

MANEKIN berbalut busana Batik Widayati menarik pengunjung FESyar Bank Indonesia 2025 di Surabaya pada Minggu, 15 September 2025.-Christian Mazmur-Harian Disway-

Bahan bakunya terus disuplai dari tanaman yang Thoyib tanam sendiri atau mengambil dari petani. “Saat ini, kami bekerja sama dengan sekitar 45 orang petani,” katanya. 

Batik Widayati yang juga berbasis di Solo, mengembangkan jenis batik cap dan batik tulis dengan ciri khas pewarnaan indigo. Adapun, motifnya dibuat sesuai kreativitas masing-masing pengrajin, sehingga tidak ada yang sama.

“Harapannya, kolaborasi dengan Kainkubiru bisa memperkuat identitas batik indigo, memperluas jangkauan pasar, dan menghadirkan produk yang lebih inovatif,” ungkap Farida, putri dari owner Batik Widayati.

BACA JUGA:Dukung Industri Batik, Gubernur Khofifah ajak Warga Cintai dan Promosikan Warisan Budaya Luhur Madura

BACA JUGA:Bank Mandiri Bawa Batik Al Warits Madura Go Global, Jangkau Pasar AS


PENGUNJUNG stan Alula Batik mengamati desain Aulia Hijriastuti yang memadukan batik dan lurik pada Minggu, 15 September 2025.-Christian Mazmur-Harian Disway-

Seirama dengan Kainkubiru dan Batik Widayati, Alula pun berfokus pada identitas khas produknya untuk menggaet pasar.

Aulia Hijriastuti, pemilik sekaligus desainer Alula, mengatakan bahwa produknya mengombinasikan wastra dengan pengrajin lokal Bantul, Yogyakarta. Selain busana, ada pula kain batik cap dan lurik ATBM. 

“Sangat cocok untuk kaum urban yang ingin tampil stylish. Kami juga punya motif khas milik kami sendiri,” tutur Aulia.

Sebagai brand, identitas Alula adalah simpel, modern, dan geometris. Selain itu, beberapa produknya juga menggunakan bordir manual yang dijahit dengan tangan.

BACA JUGA:Kain Ecoprint Produk Penyandang Disabilitas Binaan Nurjanah Diapresiasi Fery Farhati

BACA JUGA:Membersamai ABK dan Keluarga di Desa Tambakrejo, YPKABK dan ITS Gelar Workshop Ecoprint

“Misalnya, motif kawung itu kan bisa kita desain dan modifikasi sendiri. Tetapi, tetap inspirasinya dari batik kawung. Terus, ada juga ada yang batik dengan unsur logo Alula,” jelas Aulia sambil menunjukkan motif di produk baju Alula kepada Harian Disway

Selain motif dan desain, Alula juga menjaga keselarasan antara jahitan dan komposisi warna. Sebagai desainer, Aulia terus menantang dirinya untuk menciptakan produk yang fresh

Ke depannya, menurut Aulia, Alula akan terus berinovasi. Produk-produk terbaru dan desain-desain segar akan terus diluncurkan untuk menyemarakkan pasar. Dan, tentu saja untuk memikat lebih banyak konsumen. (*)

*) Produk kerajinan dari eceng gondok, baca besok…

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: