Gejala PMS atau PMDD? Begini Cara Membedakannya

PMS dan PMDD memiliki perbedaan yang penting untuk dikenali agar siklus tetap terjaga dan lancar tanpa ada gangguan yang berarti. --Pinterest
HARIAN DISWAY - Bagi banyak perempuan, hari-hari menjelang menstruasi sering tidak menyenangkan. Premenstrual Syndrome (PMS) membuat tidak nyaman secara fisik maupun mental.
Namun, ada kondisi yang lebih serius dari itu. Dan, gejala itu jarang disadari. Kondisi itu bernama Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD).
Meski sama-sama terkait dengan siklus bulanan, PMS dan PMDD memiliki perbedaan yang penting untuk dikenali agar siklus tetap terjaga dan lancar tanpa ada gangguan yang berarti.
BACA JUGA: Bolehkah Minum Kopi Saat PMS? Ini Faktanya
BACA JUGA: Mengapa Emosi Naik Turun Saat Pra-Menstruasi?
PMS: Gejala Ringan yang Umum Dialami
BERGELUNG di kasur menjadi cara yang banyak dipilih untuk mengurangi gejala PMS. -LumiNola-Istock
PMS dialami oleh hampir semua perempuan pada rentang usia reproduktif. Gejalanya cenderung ringan hingga sedang, meski biasanya bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Perubahan hormon, terutama estrogen dan progesteron, menjadi penyebab utama munculnya kram, sakit kepala, atau perubahan suasana hati. Biasanya, gejala PMS akan mereda setelah siklus menstruasi dimulai.
Mengelola PMS bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, yakni dengan menjaga pola makan bergizi, tidur yang cukup, olahraga ringan, hingga konsumsi suplemen seperti kalsium dan magnesium.
Aktivitas relaksasi seperti yoga atau meditasi juga bisa membantu meredakan mood swing dan stres.
BACA JUGA: Tetap Produktif Saat PMS: Trik Jitu Agar Aktivitas Lancar
BACA JUGA: Menstruasi Tidak Normal di Usia Muda? Bisa Jadi Gejala Menoragia
PMDD: Versi Lebih Berat dari PMS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: