Anti-Romantic: Memahami Pilihan Hidup Tanpa Romansa

Sikap anti-romantic kerap menjadi pilihan sadar untuk menentukan bagaimana energi, waktu, dan perhatian ingin difokuskan untuk sesuatu yang lebih bermanfaat selain hubungan romansa. --iStock
BERPETUALANG di alam lebih dipilih oleh kalangan anti-romantic ketimbang berpetualang dalam percintaan. --iStock
BACA JUGA: Self-Love Bukan Selfish, 5 Cara Rawat Diri tanpa Perlu Boros
BACA JUGA: Menerapkan Self Love di tengah Gempuran Overthinking
Pilihan tersebut juga membuat banyak orang terhindar dari stres dan drama. Sebab, hubungan romantis sering kali memunculkan tekanan sosial maupun emosional yang bisa menguras pikiran.
Meski memilih hidup anti-romantic, hal ini tidak berarti menolak cinta sepenuhnya. Hubungan dengan teman, keluarga, atau orang-orang terdekat tetap bisa dijaga dengan hangat dan penuh perhatian.
Sikap anti-romantic kerap menjadi pilihan sadar untuk menentukan bagaimana energi, waktu, dan perhatian ingin dialokasikan dalam hidup, tanpa harus mengikuti norma romantis yang selama ini dianggap wajib.
BACA JUGA:Solo Date, Aktivitas Me Time yang Menyenangkan
BACA JUGA:Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental dengan Me Time
Pada akhirnya, memilih hidup anti-romantic adalah sah-sah saja. Fokus pada diri sendiri bukan berarti egois, tapi bentuk menghargai diri sendiri.
Sikap ini juga mengajarkan untuk menghormati pilihan orang lain, sambil menemukan cara masing-masing untuk merasa bahagia dan puas dengan hidup tanpa harus ikut standar romantis yang berlaku secara umum. (*)
*) Mahasiswa Magang dari Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: