Gelombang Protes Global dan Pesan untuk Pemerintah: dari Jakarta, Kathmandu, hingga Paris

ILUSTRASI Gelombang Protes Global dan Pesan untuk Pemerintah: dari Jakarta, Kathmandu, hingga Paris-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Apa yang bisa dipetik dari gelombang protes global ini?
Pertama, ekonomi dan legitimasi politik tidak bisa dipisahkan. Ketika kebijakan publik mengorbankan kesejahteraan rakyat kecil, krisis kepercayaan akan segera mengikuti (Stiglitz, 2012).
Kedua, korupsi menjadi bahan bakar paling mudah bagi aksi massa. Di negara dengan sejarah panjang praktik korupsi, rakyat lebih cepat kehilangan kesabaran (Johnston, 2014).
Ketiga, dialog dan transparansi adalah kunci. Pemerintah yang hanya mengandalkan pendekatan keamanan cenderung memperbesar eskalasi konflik. Sebaliknya, keterbukaan dan partisipasi publik bisa meredam kemarahan sebelum berubah menjadi ledakan sosial (Norris, 2011).
PENUTUP
Gelombang protes dari Jakarta, Kathmandu, hingga Paris adalah peringatan global bahwa demokrasi bukan cuma soal prosedur, melainkan yang lebih urgen adalah soal keadilan.
Masyarakat, di belahan dunia mana pun, menuntut pemerintah yang bersih, adil, dan dekat dengan realitas kehidupan sehari-hari.
Jika pelajaran itu diabaikan, sejarah telah menunjukkan apa akibatnya: rezim bisa tumbang, legitimasi bisa lenyap, dan kepercayaan rakyat sulit untuk dipulihkan. (*)
*) Ulul Albab adalah ketua ICMI Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: