Ikuti Bravery Survival, 77 Siswa Kelas 7 SAIM Surabaya Taklukkan Puthuk Gragal dan Puncak Bidadari di Kaki Gunung Welirang

Ikuti Bravery Survival, 77 Siswa Kelas 7 SAIM Surabaya Taklukkan Puthuk Gragal dan Puncak Bidadari di Kaki Gunung Welirang

Wajah ceria para siswa kelas 7 SMP SAIM Surabaya setelah menaklukkan Puthuk Gragal, kaki gunung Welirang, Mojokerto, di ketinggian 1.480 mdpl.-FOTO: DOKUMENTASI SAIM-

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Sesuai dengan namanya, Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM), para siswanya pun dekat dengan alam. Seperti kegiatan yang diikuti siswa kelas 7 Secondary (SMP): Bravery Survival (BS) Gunung pada 17-18 September 2025. 

Mereka mendaki ke Puthuk Gragal, Mojokerto, di ketinggian 1.480 mdpl. Kemudian dilanjutkan ke Puncak Bidadari yang ada di ketinggian ±1.543 mdpl. Program ini dirancang untuk membentuk mental pantang menyerah, melatih tanggung jawab, serta menumbuhkan keberanian menghadapi tantangan. 

Kegiatan BS Gunung diikuti 77 siswa SMP SAIM Surabaya. Sejak Rabu, 17 September 2025, para siswa sudah tiba dan mendirikan tenda secara mandiri di camping ground. Secara berkelompok para siswa memenuhi kebutuhan sendiri seperti memasak hingga mengatur logistik. 

"Rasa lelah terbayar dengan kehangatan dan kebersamaan," kata Namira Arisha Bahri, siswa kelas 7 SMP SAIM.

BACA JUGA:Cerita di Balik 2025 Chinese Culture Camp di Sekolah Xin Zhong, Surabaya (1): Guru-Guru Tianjin Terkesan Bakat Siswa

BACA JUGA:Cerita di Balik 2025 Chinese Culture Camp di Sekolah Xin Zhong, Surabaya (2): Siswa Menangis Berpisah dengan para Guru

Setelah beristirahat, tepat tengah malam, para siswa memulai pendakian. Seperti layaknya pendaki, mereka juga memanggul ransel yang berisi perbekalan. Dengan semangat kebersamaan, tanjakan demi tanjakan bisa dilalui. Mereka semua mampu melewati jalur dan empat pos yang menantang. Termasuk tanjakan Opo yang terkenal terjal. 


Perjuangan para siswa kelas 7 SMP SAIM Surabaya mendaki menuju Puthuk Gragal, kaki gunung Welirang, Mojokerto, 18 September 2025. -FOTO: DOKUMENTASI SAIM-

Tepat pukul 04.20 WIB, mereka berhasil sampai di puncak Puthuk Gragal. Rasa lelah berganti haru dan syukur. Di tempat itu para siswa melaksanakan salat Subuh berjamaah. "Udaranya dingin sekali. Medannya juga berat. Alhamdulillah karena kami kompak semua rintangan bisa dilalui dan semua selamat," timpal Sean Basudewa, siswa kelas 7C SMP SAIM. 

Tadabur Alam di Puncak

Selepas Subuh, siswa mengikuti tadabur alam bersama Ustaz Shofi Abdillah. Para siswa diajak merenungi kebesaran Allah melalui alam pegunungan. "Manusia hanyalah makhluk kecil yang harus rendah hati, bersyukur, dan terus belajar. Dari alam kita diajari kesabaran, kebersamaan, dan ketekunan,” ujar Ustaz Shofi

Perjalanan tidak berhenti di situ. Pendakian dilanjutkan ke Puncak Bidadari. Meskipun rasa letih masih terasa, tapi tekad untuk melangkah lebih jauh mampu menyalakan semangat. Setiap langkah adalah latihan nyata untuk tidak cepat puas dengan satu pencapaian.


Kegiatan Bravery Survival (BS) di kaki gunung Welirang pada 17-18 September 2025. -FOTO: DOKUMENTASI SAIM-

Saat puncak kedua berhasil ditapaki, wajah-wajah bahagia memancarkan rasa bangga. Mereka sadar, pendakian ini adalah simbol kehidupan: semakin tinggi mimpi, semakin besar perjuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: