Cerita di Balik 2025 Chinese Culture Camp di Sekolah Xin Zhong, Surabaya (1): Guru-Guru Tianjin Terkesan Bakat Siswa

Para siswa memainkan kuaiban atau clapper talk saat pentas penutupan Chinese Culture Camp di sekolah Xin Zhong, Surabaya, 12 September 2025. -Foto: Tomy Gutomo-Harian Disway-
Pentas seni yang dibawakan ratusan pelajar di aula Sekolah Xin Zhong, kampus Pakuwon City, Surabaya, Jumat, 12 September 2025, begitu memukau. Siapa mengira mereka hanya berlatih selama 12 hari. Hasil didikan 12 guru dari Tianjin, Tiongkok, pada Chinese Culture Camp.
---
SEKITAR 30 siswa berdiri di panggung membawa kuaiBan 快板 atau alat musik perkusi khas Tiongkok yang terbuat dari bambu. Setiap anak menggenggam dua kuaiBan. Papan besar 大板 (2 papan) dan papan Kecil 小板 (5 papan).
Saat dimainkan, kuaiban itu menimbulkan bunyi rancak hasil benturan papan-papan bambu tersebut. Sambil memainkan kuaiban, anak-anak yang didampingi seorang guru cantik itu melafalkan kalimat-kalimat bijak penuh petuah dalam bahasa mandarin. Itulah permainan tradisional Tiongkok yang juga disebut clapper talk.
Permainan kuaiban atau clapper talk yang dibawakan peserta Chinese Culture Camp di Sekolah Xin Zhong, Surabaya, 12 September 2025. -Foto: Tomy Gutomo-Harian Disway-
Kuaiban hanya salah satu dari banyak penampilan ciamik para peserta camp sore itu. Selain itu ada ansambel perkusi berjudul Babak Kejayaan, tarian tradisional berjudul Mengangkat Raja Naga, juga pembacaan puisi berjudul Bulan Purnama di Musim Gugur.
Ada juga sajian musik drum Jingyun, tarian Musim Bunga Mekar, pementasan wushu bertajuk Pemuda Kungfu, Serta Opera Beijing bertajuk Harum Opera di Empat Penjuru. Puncak acara ditutup dengan paduan suara yang membawakan lagu klasik Bunga Daylily dan Bunga Melati. Para siswa peserta camp mampu bernyanyi dengan teknik olah vokal dan pembagian suara yang cukup baik.
Atraksi wushu bertajuk Pemuda Kungfu di pentas penutupan Chinese Culture Camp di Sekolah Xin Zhong, Surabaya, 12 September 2025.-Foto: Tomy Gutomo-Harian Disway-
Karya-karya siswa selama camp juga dipamerkan di lorong sekolah dan beberapa kelas.. Mulai dari wayang kulit, lampion, layang-layang, lukisan tradisional, kaligrafi, gunting kertas, hingga kerajinan khas Tianjin.
Opera Beijing menjadi salah satu penampilan dalam pentas penutupan Chinese Culture Camp di Sekolah Xin Zhong, Surabaya, 12 September 2025. -Foto: Tomy Gutomo-Harian Disway-
Suasana pameran ditata dengan artistik. Guntingan kertas merah berbentuk huruf Fu (福) dan hiasan jendela menggantung di langit-langit. Sementara layang-layang berbentuk kupu-kupu berwarna-warni menghiasi dinding.
Penampilang peserta Chinese Culture Camp pada pentas penutupan di Sekolah Xin Zhong, Surabaya, 12 September 2025.-Foto: Tomy Gutomo-Harian Disway-
Ada 319 siswa dari 11 sekolah yang mengikuti Chinese Culture Camp selama 12 hari di Sekolah Xin Zhong. Mereka dilatih oleh 12 guru yang didatangkan dari Tianjin, kota yang berjarak 135 km dari Beijing. Ibi bagian dari peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: