Pembunuhan Pria di Cilincing Diungkap Polisi: Mati karena Berebut Cewek

ILUSTRASI Pembunuhan Pria di Cilincing Diungkap Polisi: Mati karena Berebut Cewek.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Saat jantan dominan lengah itulah, ada saja jantan yang kalah duel mencuri kawin dengan betinanya.
Jantan dominan memberikan sinyal untuk menciptakan hierarki dominasi di antara para jantan lainnya. Area itulah yang disebut wilayah harem. Itu juga dikenal sebagai urutan kekuasaan. Sinyal itu berguna sebagai peringatan kepada jantan lain: jangan masuk ke wilayah itu jika tidak ingin terluka akibat duel.
Pertarungan antara dua jantan yang berkedudukan sama-sama tinggi (sama-sama penguasa harem) tidak dengan duel fisik. Mereka juga berebut betina. Pertarungan mereka cuma beradu suara auman. Juga, berpose gagah atau mengancam.
Salah satunya yang merasa kalah akan pergi. Tanpa terluka.
Mungkin, dalam pikiran si kalah, ngapain repot-repot duel karena ia sebenarnya sudah punya harem. Namun, karena keserakahan (jika bisa disebut begitu), ia masih berusaha merebut betina dari jantan dominan lainnya. Seperti manusia yang juga tidak pernah puas.
Seberapa sering jantan duel dan dengan cara apa? Pertanyaan itulah yang diurai John Maynard Smith dalam game of theory di buku tersebut.
Di kasus pembunuhan Yusuf, mirip game theory. Chatting WA korban kepada tersangka menentukan nasibnya kemudian. Perilaku hewani juga ada pada spesies manusia. Di kasus itu bukan pertarungan, melainkan serangan mendadak. Langsung satu tikaman.
Pada manusia sebenarnya tidak selalu duel fisik dalam rebutan kawin. Lebih efektif persaingan kekayaan harta dan kekuasaan (power). Pria kaya harta atau penguasa adalah jantan dominan. Namun, sekali waktu mereka duel juga untuk itu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: