Solusi Perbaikan MBG

ILUSTRASI Solusi Perbaikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Bagi keluarga mahasiswa dengan dana pas-pasan yang bertumpu pada beasiswa, bantuan itu sangat berarti.
Belakangan saya tahu program itu bernama WIC (Special Supplemental Nutrition Program for Women, Infants, and Children), sebuah program pemerintah Amerika Serikat (AS) yang telah berjalan sejak 1974.
Sasarannya ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan anak balita dari keluarga berpenghasilan rendah. Hingga kini, WIC telah menjangkau 6,2 juta penerima manfaat di 89 negara bagian.
Program itu lahir untuk mengatasi malanutrisi ibu hamil dan anak kecil. Data CDC menunjukkan 8–9 persen bayi AS lahir dengan berat rendah (<2.500 gram). Intervensi WIC terbukti efektif.
Systematic review yang dilakukan Johns Hopkins University untuk AHRQ (2009–2021) menemukan bahwa WIC menurunkan risiko bayi lahir dengan berat rendah sebesar 20 persen, mengurangi anemia, menekan angka kematian bayi, dan meningkatkan perkembangan kognitif anak.
Dari sisi ekonomi, USDA menghitung setiap 1 dolar AS untuk WIC menghasilkan penghematan 2–3 dolar AS biaya medis dan remedial pendidikan.
Perawatan bayi dengan berat lahir rendah bisa menghabiskan 50.000–100.000 dolar AS per kasus –dan WIC membantu mencegah beban itu. Dampaknya jelas, terukur, dan transparan.
WIC memang bukan satu-satunya faktor yang membuat AS maju. Tetapi, itu berperan penting mencegah hilangnya generasi akibat malanutrisi.
MENATA ULANG STRATEGI MBG
MBG lahir dari kepedulian, tetapi kepedulian saja tidak cukup. Kita harus memastikan setiap rupiah anggaran memberikan dampak gizi nyata yang terukur, bukan sekadar makanan dibagikan.
Model voucher gizi seperti WIC bisa dipertimbangkan: dimulai dari daerah prioritas stunting, lalu diperluas dengan evaluasi berbasis data secara berkala.
Sebanyak apa pun penerimanya, bila outcome belum diukur, program itu belum memiliki nilai. Yang terpenting adalah kebermanfaatan nyata bagi masyarakat. (*)
*) Jagaddhito Probokusumo adalah dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dan fellowship training interventional cardiology di Rizhao International Heart Hospital, Shandong, Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: