Gender Reveal Party, Perayaan untuk Umumkan Jenis Kelamin Bayi: Sejarah dan Ragam Kreasinya

Menariknya, perayaan ini bukanlah tradisi lama, melainkan fenomena yang baru. Kegiatan ini pertama kali dikenal dari blog milik blogger Amerika, Jenna Karvunidis, pada tahun 2008.

Pada saat itu Jenna mengadakan pesta untuk mengungkapkan jenis kelamin anaknya melalui kue yang di dalamnya diisi cream berwarna pink.

BACA JUGA:Alasan Perempuan Menyukai Warna Pink: Sejarah, Faktor Psikologis dan Biologis

BACA JUGA:Kumpul Keluarga, Demi Moore Pilih Tema Christmas in Pink, Seru!

Tulisannya dalam blog yang berjudul High Glossy and Sauce kemudian menjadi viral dan menginspirasi pembaca melakukan hal yang sama.

Sejak saat itu, gender reveal menjadi populer dan menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Selain itu, seiring berkembangnya media sosial, tren ini menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Banyak artis atau influencer yang membagikan momen perayaan gender reveal mereka.

Tren itu kemudian diikuti oleh banyak orang di dunia. Maka, gender reveal kemudian menjadi bagian dari perayaan kehamilan.

BACA JUGA: 5 Mitos Seputar Kehamilan dan Faktanya 

BACA JUGA: Gaya Fashion Rihanna Sembunyikan Kehamilan

Perbedaan Gender Reveal dan Baby Shower

Shutter Fly menuliskan bahwa pesta perayaan gender reveal di Eropa umumnya digelar tepat sebelum perayaan baby shower. Meskipun sama-sama berkaitan dengan kehamilan, keduanya memiliki perbedaan tujuan dan konsep. 

Berbeda dengan gender reveal yang bertujuan untuk menunjukkan jenis kelamin, baby shower merupakan istilah lain yang bertujuan untuk menyambut kelahiran sang bayi. 

Dalam baby shower, kerabat atau sahabat biasanya akan memberikan hadiah kepada sang ibu dan calon bayi. Selain itu, baby shower biasanya diselenggarakan pada trimester tiga sebagai bentuk dukungan kepada calon ibu dan persiapan menjelang persalinan. 

Ide Kreatif Gender Reveal Party 

Sumber: diolah dari berbagai sumber