Dari 165 Ribu ke 105 Ribu Jiwa: Perjalanan Surabaya Tekan Angka Kemiskinan dalam Satu Dekade

masalah kemiskinan dan kesenjangan ekonomi ini sendiri juga diisukan sebagai salah satu pemicu utama dibalik aksi demonstrasi besar-besaran yang digelar di sejumlah wilayah di Indonesia.--Istimewa
SURABAYA, HARIAN DISWAY- Pemkot Surabaya boleh berbangga soal ini: pengentasan kemiskinan. Tahun ini, Badan Pusat Statistik (BPS) Surabaya mencatat, jumlah penduduk miskin Surabaya berkurang 11,53 ribu jiwa, Kamis 25 September 2025.
BPS Surabaya mengumumkan hasil penduduk miskin itu pada 22 September. Tercatat, pada Maret 2025 ini, penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan mencapai 105,09 ribu jiwa.
Pada tahun ini, garis kemiskinan di Surabaya dihitung dengan pendapatan Rp775.597 per kapita per bulan. Artinya, Dengan rata-rata rumah tangga miskin di Kota Surabaya diasumsikan memiliki 4,83 orang anggota rumah tangga.
Dengan demikian, besarnya batas Garis Kemiskinan per rumah tangga secara rata-rata adalah sebesar Rp3.746.134.
BACA JUGA:Garis Kemiskinan Hanya Rp 20 Ribu Sehari, Publik Ragukan Data BPS
Angka itu turun dibandingkan periode sama di Maret 2024. Tahun lalu, penduduk Surabaya ada dibawah garis kemiskinan mencapai 116,62 ribu jiwa. Kondisi ini membuat mencatatkan penduduk miskin di Surabaya tinggal 3,56 persen dari total jumlah penduduk.
Jika diperlebar dalam rentang satu dasawarsa, pengentasan kemiskinan di Surabaya tampak kian mantab. Di tahun 2015, tercatat ada 165,72 ribu jika atau 5,82 persen dari jumlah penduduk.
Asisten Administrasi Umum Pemkot Surabaya Anna Fajriatin menjelaskan, penurunan angka kemiskinan itu lantaran program holistik yang dilakukan Pemkot. Melibatkan kolaborasi lintas sektor antar OPD.
Misalnya untuk Dinas Sosial (Dinsos) yang fokus pada penanganan lansia dan difabel untuk membantu kesejahteraan mereka. Mereka yang tidak bekerja akan di-tracking untuk kemudian diberikan penanganan oleh Pemkot.
BACA JUGA:Pemkot Kukuh Pembatasan KK, 847 Warga Diblokir Lantaran Ketahuan Tinggal Numpang
BACA JUGA:Tanah Bersertifikat di Sawahan Baru-Petemon Diklaim PT KAI, Komisi C Bantu Cari Solusi!
Pemkot juga mengeluarkan program yang membantu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya lewat pemberian beasiswa di jenjang perguruan tinggi, semisal . Tujuannya tak lain, untuk membantu keluarga dalam mengurangi pengeluaran.
Pemkot juga memberikan bantuan pelatihan kepada penduduk miskin. Caranya dengan membantu mereka untuk bisa membangun dan mengembangkan usaha. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: