Bos Pegadaian Individu Dicekik Mati Pengutang: Bunga 10 Persen Sepekan

ILUSTRASI Bos Pegadaian Individu Dicekik Mati Pengutang: Bunga 10 Persen Sepekan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Ika sendiri yang menaksir (appraisal) nilai barang gadai. Lalu, dia menetapkan bunga utang segitu. Dari situ, dia menghidupi keluarga. Kata tetangga, dia tidak punya tukang tagih utang. Atau, tukang pukul. ”Dia tinggal menahan barang kalau pengutang tidak bayar,” ujar seorang tetangga.
Publik bisa menilai, apakah tindakan dia itu benar atau salah.
Dikutip dari The Sun, Sabtu, 9 Agustus 2025, berjudul Boy, 5, killed by sick loan sharks after being held hostage over mum’s £40 debt as three suspects arrested, diberitakan kasus rentenir.
Diungkapkan, warga Kota Los Reyes La Paz, Mexico City, bernama Noemi Gomez berutang kepada rentenir setempat 1.000 peso atau sekitar 40 pound sterling (setara Rp892 ribu) di pertengahan Juni 2025.
Dia utang untuk membayar tunggakan sewa rumah. Utang berjangka sebulan dengan bunga tinggi.
Akhirnya Noemi gagal bayar. Ditagih berkali-kali, Noemi tidak bisa bayar. Dia janda satu anak bernama Fernando, 10.
Pada 28 Juli 2025 tiga pria penagih membawa Fernando sebagai jaminan utang. Noemi berusaha mempertahankan Fernando, tetapi fisik tiga penagih lebih kuat. Noemi pun terpaksa merelakan Fernando dibawa.
Tetangga Gomez, Maria Pascual, mengatakan kepada wartawan Noticieros Televisa: ”Pada hari Fernando dibawa pergi penagih, Noemi berusaha melawan, tapi tidak cukup kuat.”
Selama Noemi belum bisa bayar utang, dia beberapa kali menjenguk Fernando di rumah rentenir di kawasan Ejidal El Pino, La Paz. Fernando sehat, tapi tak bisa diambil.
Akhirnya Noemi lapor kepada Kementerian Publik La Paz, melaporkan anak hilang. Tidak ditanggapi. Lalu, dia lapor kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan Negara Bagian Meksiko. Penyelidikan resmi pun dimulai.
Senin, 11 Agustus 2025, tim petugas menggerebek sebuah rumah di lingkungan Ejidal El Pino, La Paz, rumah rentenir.
Begitu masuk rumah, petugas mencium aroma busuk mayat manusia. Pencarian lebih intensif. Mayat Fernando ditemukan membusuk di tong sampah di belakang rumah itu.
Polisi bergerak meringkus si rentenir bersama para penagih utangnya. Kini mereka diproses hukum sebagai perkara penculikan dan pembunuhan.
Jika terjadi konflik, rentenir secara fisik selalu menang jika dibandingkan dengan pengemplang utang. Namun, secara hukum, rentenir bisa disebut lembaga keuangan ilegal. Melanggar hukum. Lembaga legalnya adalah bank.
Namun, bank apa pun tidak mampu memenuhi kebutuhan uang cepat untuk kebutuhan mendesak masyarakat. Cepat dan tanpa ribet. Tanpa Bank Indonesia checking atau apa pun. Pegadaian resmi pun butuh birokrasi dan persyaratan kondisi barang gadai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: