Eksperimen Ducati Berbuah Manis, Bagnaia Bangkit di Motegi

Dari kiri: Marc Marquez, Pecco Bagnaia dan Pedro Acosta. Top-3 di Sprint Race GP-Jepang 2025--Twitter Michelin Motorsport @Michelin_Sport
HARIAN DISWAY - Kemenangan Sprint di Motegi menjadi jawaban Pecco Bagnaia atas keraguan publik. Sang juara dunia dua kali sukses bangkit berkat langkah berani Ducati yang memanfaatkan komponen lama untuk menghidupkan kembali performa GP25.
Pada hari Sabtu di Motegi, Pecco Bagnaia akhirnya mengakhiri paceklik kemenangan yang panjang. Setelah berbulan-bulan diragukan hasil performa yang kurang memuaskan, pembalap Italia itu berhasil merebut pole position di Grand Prix Jepang sekaligus meraih kemenangan Sprint pertamanya dalam 315 hari—sebuah catatan yang menggambarkan betapa rumitnya musim yang ia jalani.
Kemenangan terakhir Bagnaia sebelumnya terjadi di Barcelona 2024. Sejak saat itu, juara dunia dua kali tersebut terus berada dalam bayang-bayang Marc Marquez yang tampil perkasa.
Titik balik datang saat tes di Misano, ketika Ducati dan Bagnaia mengambil langkah dengan menggunakan komponen lama: garpu dan lengan ayun GP24 dipasang pada GP25. Keputusan berani yang tidak lazim itu ternyata membawa hasil positif.
BACA JUGA:MotoGP Jepang 2025: Pecco Bagnaia Jegal Joan Mir di Detik Terakhir, Raih Pole Position
BACA JUGA:Hasil Lengkap Practice MotoGP Motegi 2025: Bezzecchi Tersenyum, Bagnaia Frustrasi
Sejak Jumat hingga Sabtu di Sprint Race Motegi, kombinasi rasa percaya diri Bagnaia sebagai runner-up 2024 dan GP25 yang kembali bisa diajak bekerja sama menghadirkan performa terbaiknya.
Hasilnya, Bagnaia tampil dominan dan menuntaskan balapan dengan keunggulan 1,842 detik atas rekan setimnya, Marc Marquez.
“Itu adalah pekerjaan yang tidak biasa; kami tidak yakin bisa kembali ke sini, tapi Ducati memungkinkannya,” ujar Bagnaia.
Pembalap asal Chivasso itu menemukan kembali gaya balap tajamnya, mengamankan kemenangan Sprint ke-29 dalam kariernya, sekaligus membuktikan bahwa dirinya belum menyerah dalam persaingannya dengan Marc Marquez.
Terkait regulasi, pergantian komponen seperti swing-arm dan garpu dari motor versi sebelumnya tidak dianggap ilegal. Satu-satunya aturan yang wajib dipatuhi adalah penggunaan mesin (power unit) yang harus identik dengan dua pembalap dalam satu tim pabrikan.
Sementara itu, komponen lain yang tidak diatur secara ketat oleh regulasi kelas A tetap diperbolehkan. Diduga, beberapa part dari GP24—seperti lengan ayun, garpu, dan elemen aerodinamika—dikombinasikan dengan cakram rem karbon 355mm serta pemasangan Mass Damper pada swing-arm, berhasil mengembalikan kestabilan bagian depan motor Bagnaia.
BACA JUGA:MotoGP Motegi 2025: Trek Paling Ekstrem Uji Rem dan Ban Para Pembalap
BACA JUGA:Marc Marquez di Ambang Gelar Kesembilan: Comeback Paling Dramatis di Sejarah MotoGP
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: