Kotak Makan Bergizi dan Food Insecurity

Kotak Makan Bergizi dan Food Insecurity

ILUSTRASI Kotak Makan Bergizi dan Food Insecurity.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA:Guru dan Tenaga Pendidik Akan Dapat Makan Bergizi Gratis Mulai Tahun 2026

BACA JUGA:DPR Minta BPJPH Untuk Awasi Kehalalan Ompreng Program Makan Bergizi Gratis

Tidak bisa terbayangkan jika program tersebut terus berlanjut tanpa evaluasi, bagaimana nasib masyarakat kecil seperti Merry yang hanya pegawai swasta di Surabaya dengan gaji di bawah UMR, terbantu ekonomi dengan MBG tapi mendapatkan beban baru yakni keresahan psikologis akibat keamanan makanan yang didapatkan oleh anaknya.  

Fenomena itu dapat digambarkan dengan teori ”family stress model”. Family stress model adalah teori yang menjelaskan bagaimana stressor ekonomi dan lingkungan memengaruhi dinamika keluarga dan perkembangan anak.  

Alur Family Stress Model (FSM) dalam konteks Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

BACA JUGA:PCO: Program Makan Bergizi Gratis Jadi Fondasi Kemerdekaan Gizi Indonesia

BACA JUGA:Menteri Agama Resmikan Dapur Makan Bergizi Gratis Pertama di Kabupaten Bone, Beri Makan Siang Gratis untuk 4.000 Santri Per Hari

Pertama,  Economic Pressure (Tekanan Ekonomi)

Keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas sangat dibantu dengan program makanan gratis. Namun, ketika makanan dari program tersebut justru menimbulkan food insecurity karena kualitas dan keamanannya diragukan, tekanan ekonomi tidak benar-benar teratasi. 

Kedua, Parental Distress (Stres Orang Tua)

Ketidakamanan pangan (food insecurity) ini meningkatkan tekanan psikologis orang tua. Rasa khawatir berlebihan terhadap kesehatan anak dapat membuat orang tua kehilangan ketenangan emosional. Dalam kondisi ini, kehangatan dalam keluarga bisa berkurang. 

Ketiga, Parenting Behavior (Pola Asuh)

Stres yang terus-menerus akibat food insecurity akhirnya memengaruhi pola asuh. Orang tua mungkin menjadi lebih protektif, mudah marah, atau sebaliknya kurang responsif terhadap kebutuhan anak.

Keempat, Child Outcomes/Child Development (Perkembangan Anak)

Ketidakamanan pangan yang berujung pada stres orang tua dan pola asuh yang terganggu berdampak langsung pada tumbuh kembang anak. Aspek sosial, emosional, hingga perilaku anak bisa terdampak negatif, sehingga tujuan utama program MBG untuk mendukung perkembangan anak justru berpotensi tidak tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: