Video Siswa SD Cium MBG, Langsung Kabur: Viral Semangka Muntah

Video Siswa SD Cium MBG, Langsung Kabur: Viral Semangka Muntah

ILUSTRASI Video Siswa SD Cium MBG, Langsung Kabur: Viral Semangka Muntah.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Pencabutan itu diprotes pihak Dewan Pers. pencabutan tersebut membungkam kerja jurnalistik yang dijamin Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Ketua Dewan Pers Komaruddin Hidayat dalam siaran pers, Minggu, 28 September 2025, menyatakan, ”Dewan Pers meminta agar akses liputan wartawan CNN Indonesia yang dicabut segera dipulihkan sehingga yang bersangkutan dapat kembali menjalankan tugas jurnalistiknya di istana.”

Tak disangka, pihak istana membatalkan pencabutan tersebut. Dalam acara seremonial pers, pihak istana mengembalikan ID card Diana. Kejadian itu, di satu sisi, positif karena menimbulkan persepsi bahwa era Prabowo beda dengan era Soeharto. 

Namun, di sisi lain, itu kelihatan mencla-mencle. Kalau mau tegas, jangan tanggung. Kalau mau demokratis, jangan mencabut ID.

Dari kejadian itu jelas bahwa MBG beracun isu sangat sensitif. Persepsi masyarakat telanjur jeblok. Keracunan, meskipun jumlahnya sedikit, mengerikan. 

Keracunan makanan lebih mengerikan daripada momok. Jika ada orang mengatakan bahwa di suatu titik lokasi tertentu ada momok, sebagian besar orang ogah lewat lokasi itu. Tapi, ada saja orang yang kepo, mendatangi lokasi itu. Sebaliknya, keracunan makanan yang terpublikasi, mengerikan massal.

Dikutip dari Food Poisoning News, 5 Maret 2025, berjudul The Psychological Impact of Food Poisoning, karya Kit Redwine, diungkapkan, keracunan makanan berdampak psikologis massal.

Kit Redwine adalah pakar keamanan pangan dari Michigan, Amerika Serikat (AS). 

Disebutkan, orang yang pernah keracunan makanan dipenuhi rasa takut, cemas, dan trauma terhadap makanan yang meracuninya. Hal yang semula penyakit fisik, yakni mual, muntah, diare, berubah menjadi beban psikologis berlarut.

Makanan terkait psikologis si pemakan. Orang yang keracunan bakal terukir di ingatan rasa sakit di benaknya. Itu menciptakan asosiasi bawah sadar antara makanan dan bahaya.

Dalam beberapa hari atau minggu setelah episode keracunan makanan, seseorang biasanya merasa ragu makan. Untuk makanan apa saja. Dalam psikologi, itu disebut sibofobia atau keengganan makan.

Misalnya, seseorang yang sakit setelah makan makanan laut. Ia akan enggan berkepanjangan terhadap semua makanan laut, terlepas dari sumber atau cara pengolahannya.

Apalagi, untuk makanan yang menyebabkan keracunan. Itu menimbulkan trauma psikologis. Misalnya, keracunan makan kerang. Ia akan selalu menghindari makan kerang. 

Setelah itu, ia berangsur-angsur pulih. Mau makan. Namun, tetap menghindari makanan yang pernah meracuninya. 

Itu memperburuk kesehatan mental yang lebih luas. Misalnya, gangguan kecemasan umum, obsessive compulsive disorder (OCD). Bisa meningkat jadi post-traumatic stress disorder (PTSD).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: