CEO Invidia Jensen Huang Sebut Pekerjaan Tukang Listrik dan Tukang Kayu Jadi Tulang Punggung Era AI

Jensen Huang CEO Invidia ungkap pekerjaan yang akan bertahan di masa depan. --wccftech
Suara serupa juga datang dari para bos besar lain. CEO BlackRock Larry Fink, pada Maret lalu mengingatkan kasus deportasi pekerja imigran. Serta menurunnya minat generasi muda Amerika terhadap pekerjaan lapangan. Dua hal itu bisa memperlambat pembangunan pusat data AI.
BACA JUGA:Ketika Kecerdasan Buatan Menjadi Jalan Pintas Belajar: NTU Beri Nilai Nol untuk Pencontek AI
“Saya bahkan sudah bilang kepada tim Donald Trump. Bahwa kita akan kehabisan tukang listrik untuk membangun pusat data AI,” katanya.
Sementara itu, CEO Ford Jim Farley menegaskan bahwa Amerika kekurangan tenaga kerja untuk memenuhi ambisi reshoring atau pemulangan industri ke dalam negeri.
“Niatnya ada. Tapi tak ada yang menopang ambisi itu,” ujarnya. Farley menambahkan, terlalu banyak perhatian publik tertuju pada debat AI yang mengambil alih pekerjaan kantoran.
BACA JUGA:Elon Musk Tuduh Apple Lakukan Pelanggaran Antitrust demi Untungkan OpenAI
Padahal, pekerjaan vital seperti teknisi mobil, tukang bangunan, hingga tukang listrik justru krisis tenaga. Di tengah euforia AI yang seolah akan mengubah semua lini kehidupan, pesan dari Huang dan para CEO lain menjadi peringatan keras.
Bahwa masa depan digital tetap bertumpu pada tangan-tangan manusia yang memegang obeng, palu, dan kabel listrik. Tanpa mereka, mimpi AI hanyalah bayangan kosong. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: