OpenAI dan Meta Rilis AI Pembuat Video, Tapi Dihujat Netizen!

OpenAI dan Meta Rilis AI Pembuat Video, Tapi Dihujat Netizen!

OpenAI dikecam netizen. --beebom

Ironisnya, Sora 2 sendiri justru haus komputasi. Aplikasi itu sementara waktu bisa dipakai gratis. Penggunaannya pun cukup longgar. Sehingga siapapun bisa menjajal Sora 2.

Tapi sudah bisa ditebak: akses penuh akan dikunci. Pengguna akan diminta berlangganan. Dan paket tersebut dibanderol sebesar USD 200 setiap bulannya.

Meta di sisi lain masih belum banyak bicara soal monetisasi Vibes. Namun, sejarahnya jelas: engagement dan iklan adalah napas utama perusahaan.

Pekan ini, Meta juga mengonfirmasi bahwa percakapan di Meta AI bakal ditambang datanya untuk menayangkan iklan dan rekomendasi yang lebih tertarget. Jadi, jangan heran bila feed Vibes nanti bertransformasi menjadi mesin uang baru.

BACA JUGA:Profil Shivon Zilis, Perempuan yang Lahirkan Anak Ke-14 Elon Musk: Pernah Jadi Eksekutif OpenAI

BACA JUGA: OpenAI Tolak Tawaran Akuisisi Elon Musk Senilai USD 97,4 Miliar

Untuk mendukung ambisi AI ini, Meta tak segan menggelontorkan dana besar. Alexandr Wang, pendiri Scale AI, direkrut dengan kabarnya paket gaji mencapai 100 juta dolar. Wang langsung unjuk gigi dengan memperkenalkan Vibes lewat unggahan media sosial.

Balapan Mahal Menuju Masa Depan

Biaya semua ini memang tidak main-main. OpenAI, menurut Bloomberg, baru akan untung pada 2029 dengan target pendapatan 125 miliar dolar. Namun, The Information melaporkan pendapatan 2025 sudah jauh melampaui 2024.

Semester pertama tahun ini saja, OpenAI meraup lebih banyak uang ketimbang sepanjang tahun lalu. Diproyeksikan, akhir 2025, mereka bisa menutup buku dengan 13 miliar dolar.

BACA JUGA:OpenAI Luncurkan DeepResearch, Lengkapi ChatGPT untuk Melawan DeepSeek

BACA JUGA:ChatGPT Mengalami Gangguan, Ini Penjelasan OpenAI

Mayoritas masih dari langganan ChatGPT. Tapi jalur baru, seperti fitur belanja yang memungkinkan pengguna membeli produk dari Etsy hingga Skims langsung di ChatGPT, mulai dibuka.

Begitulah peta sementara. Dua perusahaan besar, dua strategi berbeda, tapi satu tujuan: mencari cara membiayai mesin raksasa yang haus energi dan komputasi. Sementara publik masih bertanya-tanya: apakah video AI generatif benar-benar langkah besar. Atau hanya sekadar hiburan mahal yang mengaburkan visi besar? (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: