Vivo dan APR Batalkan Pembelian 40.000 Barel BBM dari Pertamina

SPBU Swasta batalkan pembelian BBM dari Pertamina.-Dok. Pertamina Patra Niaga-
HARIAN DISWAY - Dua operator SPBU swasta, PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) dan PT Aneka Petroindo Raya (BP-AKR), membatalkan pembelian 40.000 barel base fuel atau BBM murni dari PT Pertamina Patra Niaga.
Keputusan tersebut diambil meski sebelumnya kedua perusahaan sudah sepakat melakukan transaksi.
Wakil Direktur Utama PT Patra Niaga Achmad Muchtasyar menjelaskan, pembatalan itu muncul setelah operator SPBU swasta kembali melakukan evaluasi.
BACA JUGA:Heboh! SPBU Swasta Tolak Beli BBM Pertamina, Ini Alasannya!
“Setelah dua SPBU swasta itu berdiskusi kembali dengan kami, Vivo membatalkan untuk melanjutkan, setelah setuju 40.000 barel, akhirnya tidak disetujui lagi. Tinggal APR, ini akhirnya tidak juga, jadi tidak ada semua,” kata Achmad dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR, Rabu, 1 Oktober 2025.
Selain Vivo dan APR, Shell Indonesia juga tidak melanjutkan rencana pembelian. Menurut Achmad, keputusan Shell dipengaruhi oleh birokrasi internal perusahaan yang tidak menyetujui impor base fuel melalui Pertamina.
Mayoritas alasan penolakan pembelian BBM murni dari Pertamina terkait dengan kandungan etanol sebesar 3,5 persen yang terdeteksi dalam kargo pengangkut MT Sakura.
Kandungan tersebut dinilai tidak sesuai spesifikasi teknis yang dibutuhkan operator SPBU swasta, meski sebenarnya masih dalam batas ambang yang diperkenankan pemerintah.
BACA JUGA:Bukan Kementerian BUMN, Ini Alasan DPRD Surabaya Temui Danantara soal Lahan Pertamina
“Ini kondisi yang membuat SPBU swasta untuk tidak melanjutkan pembelian karena ada konten etanol. Di mana konten itu sebetulnya masih dalam batas ambang yang diperkenankan pemerintah,” jelas Achmad.
Dengan keputusan ini, seluruh operator SPBU swasta mulai dari Vivo, APR, hingga Shell kompak membatalkan impor base fuel tambahan melalui Pertamina Patra Niaga.
Meski begitu, Achmad menegaskan peluang kerja sama masih terbuka pada pengiriman berikutnya, apabila spesifikasi base fuel sesuai dengan kebutuhan operator. (*)
*)Mahasiswa magang prodi Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: