Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (46): Libur Panjang Penuh Rekor

Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (46): Libur Panjang Penuh Rekor

KELUARGA BERPOESE dengan pakaian tradisional Tiongkok di depan Kota Terlarang, Beijing, 6 Oktober 2025.-Doan Widhiandono-

Yang pertama adalah Legenda Chang’e, dewi bulan yang dipercaya terbang ke bulan setelah meminum ramuan keabadian. Kisahnya berawal dari Hou Yi, pemanah gagah yang menembak jatuh sembilan dari sepuluh matahari yang membakar bumi.

BACA JUGA:Siswa ITCC Raih Beasiswa ke Tiongkok (6): Siap Taklukkan Dunia Siber

BACA JUGA:ITCC Lepas 250 Calon Mahasiswa ke Tiongkok, Gelar Sharing Session Knowledge is Power Bersama Dahlan Iskan

Sebagai hadiah, ia diberi ramuan abadi. Namun sang istri, Chang’e, secara tak sengaja meminumnya dan terbang ke bulan. Dia kini diyakini hidup abadi di sana bersama Kelinci Giok (Jade Rabbit).

Sejak saat itu, Hou Yi mempersembahkan makanan di bawah sinar bulan setiap malam purnama untuk mengenang sang istri. Tradisi itulah yang berkembang menjadi kebiasaan keluarga Tiongkok berkumpul, makan kue bulan, dan menikmati purnama sebagai lambang reuni keluarga.

Dan purnama di Beijing kali ini memang cantik banget. Bulan paling besar dan paling dekat dengan bumi. Pada tanggal 8, bulan 8, penanggalan Imlek.

Senin dan Selasa, 6-7 Oktober 2025, banyak di antara kami yang mendongak untuk melihat bulan. Kecantikannya berpadu dengan gedung-gedung jangkung yang menopang langit Beijing.


ROMBONGAN PEMUDI dengan pakaian tradisional melintasi pintugerbang kawasan Tiantan (Kuil Surga), Beijing, 7 Oktober 2025.-Doan Widhiandono-

Kisah lain yang lebih politis menyebutkan bahwa kue bulan dulu digunakan oleh para pemberontak untuk menyelundupkan pesan rahasia demi menggulingkan Dinasti Yuan. Dari situlah muncul makna simbolik kue bulan sebagai lambang perlawanan dan awal berdirinya Dinasti Ming.

Dalam liburan itu, salah satu tujuan saya ngeluyur adalah hutong. Inilah gang-gang kuno yang masih terawat sebagai destinasi wisata di Beijing.

Misalnya, Nanluoguxiang atau Jalan Gong dan Drum Selatan. Salah satu hutong tertua di Beijing.

Jalan sempit sepanjang 768 meter dengan lebar delapan meter itu dibangun pada masa Dinasti Yuan (1271–1368). Usianya sekitar 800 tahun. Sejak 1990, kawasan itu termasuk dalam daftar 25 area bersejarah dan budaya yang dilindungi pemerintah kota Beijing.

BACA JUGA:Pelepasan 250 Mahasiswa ITCC Diiringi Kesenian Khas Dayak dan Peluncuran Kompetisi Bahasa Mandarin

BACA JUGA:Sinopsis Dongji Rescue, Kisah Heroik Nelayan Tiongkok Selamatkan Tawanan Perang Inggris

Berada di jantung kota, tak jauh dari Forbidden City, kawasan itu dulu menjadi tempat tinggal keluarga bangsawan dan pejabat tinggi. Di antara nama-nama bersejarah yang pernah tinggal di area ini ada Wan Rong, permaisuri terakhir Tiongkok. Juga Qi Baishi, pelukis besar yang terkenal dengan gaya tradisionalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: