Pakar ITS : Tiga Bangunan di Ponpes Al-Khoziny Harus Dikosongkan

Pakar ITS : Tiga Bangunan di Ponpes Al-Khoziny Harus Dikosongkan

Tim Ahli Bangunan ITS Saat di Lokasi Ambruknya Ponpes Al Khoziny -Basshofi for Disway -

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Tim Pakar ITS meminta agar tiga bangunan di Pondok Al-Khoziny dikosongkan dan tak ditempati. Sebelum ada evaluasi teknis mengenai kelayakan bangunan tersebut, Selasa 7 Oktober 2025.

Pakar Ahli Bangunan ITS Ahmad Basshofi Habieb mengatakan, pihaknya telah berdikusi di lapangan terkait dengan kelayakan bangunan Ponpes Al-Khoziny.

Dari kesimpulan itu, tim merekomendasikan agar bangunan gedung di sekitar area robohnya musala harus dikosongkan. ”Sambil menunggu hasil evaluasi tim teknis,” katanya kepada Harian Disway. 

Bangunan yang di maksud ada tiga gedung yang berada dan mengelilingi bangunan Musala yang roboh. ”Terutama bangunan yang memiliki tiga lain,” paparnya. 

BACA JUGA:Identifikasi DNA Korban Reruntuhan Al Khoziny Capai 34 Orang, Sisa 31 Keluarga Menunggu

BACA JUGA:Pasca Ambruknya Ponpes Al Khoziny, Cak Imin dan Menag Nasaruddin Gelar Pertemuan Khusus

Ada dua alasan mengapa tim ahli dari ITS meminta agar tiga bangunan tersebut di kosongkan. Pertama, bangunan yang berdiri terpengaruh dari getaran akibat robohnya bangunan Musala Senin 29 September lalu. 

”Yang kedua, di lapangan tim melihat bangunan yang berdiri di ponpes itu bisa dikatakan bangunan dengan ketidakberaturan,” paparnya. 

Basshofi mengatakan, itu bahasa teknis. Tapi intinya, dalam kasus di Al-Khoziny disebut bangunan gedungnya tak memiliki kesesuaian antar lantai. ”Artinya luasan antar lantai berbeda,” paparnya. 

Di beberapa bangunan eksisting yang saat ini berdiri di Al-Khoziny, tanpa bangunan melebar. Artinya, bangunan dasarnya lebih kecil dibandingkan bangunan di atasnya. ”Untuk itu, kami meminta agar bangunan bangunan tersebut dikosongkan. Sampai adanya tim teknis melakukan evaluasi,” paparnya. 

Basshofi menyebut, bangunan yang saat ini masih berdiri, bisa saja digunakan kembali jika tim memberikan rekomendasi. Misalnya yang paling mungkin adalah memperkuat struktur bangunan. 

Kedua, bisa dengan pengurangan beban bangunan. Misalnya, ada lantai yang dikosongkan. Atau beberapa bagian harus dipotong. 

Ketiga, solusinya bangunan harus dirobohkan dengan dibangun ulang. ”Tapi konsekuensinya jelas. Akan memakan biaya tinggi,” paparnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: