Refleksi dan Sinergi Bangsa dalam Memperkuat Pendidikan Santri Pascabencana

ILUSTRASI Refleksi dan Sinergi Bangsa dalam Memperkuat Pendidikan Santri Pascabencana.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
TRAGEDI robohnya bangunan musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, merupakan duka mendalam bagi keluarga, Pesantren, dan bangsa Indonesia.
Namun, di balik kesedihan itu tersimpan hikmah besar yang menjadi pijakan untuk membangun peradaban pendidikan yang lebih tangguh dan bermartabat bagi para santri sebagai tunas bangsa masa depan.
Pesantren bukan hanya lembaga pendidikan agama tertua di Nusantara. Pesantren juga merupakan sumber nilai gotong royong, kemandirian, dan karakter.
BACA JUGA:DVI Polda Jatim dan NU Peduli Tangani Pemulasaran Santri Korban Musala Ambruk Ponpes Al-Khoziny
BACA JUGA:Jenazah Santri Al-Khoziny Ditemukan Bersujud di Bawah Reruntuhan Musala
Keterlibatan santri dalam pembangunan fasilitas pesantren adalah manifestasi semangat kebersamaan. Oleh karena itu, tragedi tersebut menjadi momentum evaluasi dan pembelajaran bersama tanpa saling menyalahkan. Para santri adalah aset bangsa yang harus terus didorong semangat belajarnya.
KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) menegaskan, ”ilmu adalah cahaya yang harus terus menyala dan santri adalah penerusnya.”
Pendidikan berkualitas yang membentuk karakter unggul adalah bekal utama membangun masa depan bangsa.
Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar secara langsung meninjau ponpes terdampak, menyampaikan duka, dan memberikan bantuan signifikan sekaligus menegaskan perlunya regulasi ketat agar pembangunan pesantren mematuhi standar keselamatan konstruksi.
BACA JUGA:Dua Jenazah Santri Ponpes Al Khoziny Ditemukan di Tempat Wudhu
BACA JUGA:Pakar ITS : Tiga Bangunan di Ponpes Al-Khoziny Harus Dikosongkan
Menurut beliau, pengalaman pahit itu menjadi momen pembelajaran penting agar kejadian serupa tidak terulang dan pesantren tetap menjadi pusat peradaban Islam yang aman dan berkualitas.
Menko Pemberdayaan Manusia Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menko ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), serta tokoh legislatif turut menguatkan dukungan bagi keluarga korban.
Mereka menegaskan komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan sosial, perbaikan regulasi, dan penguatan fasilitas pendidikan keagamaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: