Kompetensi vs Dinasti di TNI

ILUSTRASI Kompetensi vs Dinasti di TNI.-Arya-Harian Disway-
JANGAN KAGET, ke depan para komandan kesatuan di TNI berusia muda. Sudah ada lampu hijau, promosi jabatan dan pangkat bukan lagi berdasar senioritas. Kalau tujuan untuk meritokrasi yang mementingkan kompetensi, hal tersebut tentu positif. Memberikan jalan bagi prajurit yang punya kapasitas.
Sinyal pradigma baru militer Indonesia itu diucapkan Presiden Prabowo Subianto pada Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 TNI. Prabowo yang juga panglima tertinggi TNI itu menegaskan, ”dalam seleksi pimpinan TNI tak perlu memperhitungkan senioritas. Yang penting prestasi, pengabdian, dan cinta tanah air.”
BACA JUGA:HUT ke-80 TNI, Prabowo Ingatkan Pentingnya Kepemimpinan Profesional
BACA JUGA:Prabowo di HUT Ke-80 TNI: TNI Benteng Pertahanan NKRI
Namun, juga harus ada tolok ukur. Parameter yang jelas. Tanpa itu, bisa saja semangat meritokrasi tidak jalan. Yang disebut prestasi itu apa? Cinta tanah air seperti apa. Tanpa parameter yang jelas, yang ada hanya subjektivitas.
Sejatinya, kalau kita cermati pola promosi di militer, sudah banyak muncul komandan muda. Banyak karier yang meroket. Namun, itu selalu diiringi isu miring. Misalnya, ”dinasti” atau pengaruh ayah atau mertua yang juga orang kuat.
Sebagian dari para jenderal adalah menantu atau anak jenderal. KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, misalnya, adalah menantu Jenderal Luhut Binsar Pandjaitan. Mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa merupakan menantu Jenderal A.M. Hendropriyono. Ada pula mantan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang menantu Mayjen Cholid Gozali.
BACA JUGA:Prabowo: Pimpinan TNI Harus Berdasarkan Contoh dan Prestasi, Bukan Hanya Senioritas
BACA JUGA:Prabowo Minta Kaji Regenerasi Kepemimpinan TNI
Kalau kita mundur ke belakang, Jenderal Agum Gumelar mempunyai mertua bernama Letjen Achmad Tahir. Jenderal Ryamizard Rycudu adalah menantu Jenderal Try Sutrisno. Jenderal Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga menantu Letjen Sarwo Edhie Wibowo. Itu sebagian dari contoh saja.
Jangan lupa pula, ada Jenderal Prabowo Subianto yang kini menjadi panglima tertinggi TNI, mertuanya juga jenderal: Jenderal Besar Soeharto.
Apakah itu sebuah kebetulan? Atau, karena para jenderal pandai memilih menantu. Mereka mengerti, mana prajurit muda yang punya potensi dan bakal moncer. Karena dilihat berbakat, direstui menjadi menantunya.
Kisah tiga putri Letjen Sarwo Edhie Wibowo yang menemukan jodohnya di Lembah Tidar. Tempat kampus Akabri. Saat itu Sarwo Edhie menjabat gubernur Akmil di Magelang. Tiga anak putrinya termasuk Ibu Ani yang menikah dengan SBY muda.
BACA JUGA:TNI Ungkap Tujuan Beli Kapal Induk Garibaldi, Bukan untuk Perang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: