Cuci Tangan vs Hand Sanitizer, Mana yang Lebih Efektif Melawan Kuman?

Cuci Tangan vs Hand Sanitizer, Mana yang Lebih Efektif Melawan Kuman?

Cuci tangan dan hand sanitizer sama pentingnya yaitu sabun untuk kebersihan yang menyeluruh, sementara hand sanitizer sebagai solusi cepat saat air tak tersedia. --iStock

HARIAN DISWAY - Kendati modernisasi menuntut manusia untuk melakukan banyak hal dalam tempo singkat dan serbacepat, mencuci tangan tak boleh cepat-cepat. Semuanya harus dilakukan dengan tepat untuk mencegah penyebaran penyakit. 

Karena mencuci tangan dengan air dan sabun dianggap kelamaan, banyak orang beralih ke hand sanitizer. Ini lebih praktis ketimbang harus mencari air dan sabun. Hasilnya, sama-sama bersih. 

Namun, benarkah demikian? Apakah cairan antiseptik tersebut bisa menggantikan efektivitas cuci tangan dengan air dan sabun?

Sebelum memilih mana yang lebih baik, penting untuk memahami cara kerja keduanya berikut ini.

BACA JUGA: Reni Astuti: Dorong Kampanye Cuci Tangan di Sekolah

BACA JUGA: Cuci Tangan Harus Pakai Air Bersih dengan Sabun, Waspada Kuman Masih Menempel di Tangan


MENCUCI TANGAN dengan sabun dan air mengalir dapat menurunkan risiko penyakit saluran pernapasan dan pencernaan. --iStock

Cuci tangan dengan sabun dan air masih menjadi standar emas dalam menjaga kebersihan tangan

Sabun mampu mengangkat kotoran, minyak, serta mikroorganisme dari permukaan kulit melalui kombinasi bahan surfaktan dan gesekan saat menggosok tangan. 

Proses tersebut membuat kuman dan virus terlepas, lalu terbawa air saat dibilas. Cuci tangan sangat efektif digunakan ketika tangan terlihat kotor, setelah dari toilet, menyentuh hewan, atau sebelum makan. 

BACA JUGA: Enam Langkah Mencuci Tangan yang Aman, Ampuh Bunuh Kuman di Tangan dengan Mudah

BACA JUGA: Waktu Tepat untuk Cuci Tangan, Jangan Pernah Lewatkan agar Tubuh Tidak Mudah Terkena Penyakit

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir selama setidaknya 20 detik dapat menurunkan risiko infeksi hingga 60 persen. Terutama, risiko penyakit saluran pernapasan dan pencernaan. 

Kebiasaan sederhana ini terbukti menjadi langkah paling efektif dan murah untuk mencegah penularan penyakit sehari-hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: