Sinopsis It Was Just an Accident, Film Iran Pemenang Festival Cannes 2025
Sinopsis film It Just an Accident. Foto: Poster film It Was Just an Acciden, tayang mulai 17 Oktober di bioskop Indonesia.--IMDb
HARIAN DISWAY - Sebuah kecelakaan kecil bisa mengubah segalanya. Itulah yang coba dihadirkan dalam film Iran berjudul It Was Just an Accident, karya sutradara visioner, Jafar Panahi, yang tayang mulai akhir pekan ini di jaringan bioskop CGV.
Film bergenre thriller itu membangun ketegangan dan misteri secara perlahan. Panahi menyuguhkan kisah kemanusiaan yang begitu dekat dengan realita. Tentang luka masa lalu, dendam, dan pergulatan batin antara amarah serta pengampunan.
Dengan gaya sinematik khas Panahi yang tenang, minimalis, namun penuh makna, It Was Just an Accident menjanjikan pengalaman menonton yang menggugah emosi dan meninggalkan renungan mendalam setelah end credit bergulir.
Tak mengherankan kalau film yang dibintangi Vahid Mobasseri dan Mariam Afshari itu mencatat prestasi luar biasa. Yakni meraih Palme D'Or, penghargaan tertinggi di Festival Film Cannes 2025. Penasaran? Yuk simak sinopsis It Was Just an Accident berikut ini!
BACA JUGA:Sinopsis Black Phone 2, Teror Lama The Grabber Bangkit Lagi, Lebih Mematikan!
BACA JUGA:3 Pemeran Utama Black Phone 2 Comeback, Ethan Hawke Lanjutkan Teror The Grabber
Sinopsis It Was Just an Accident

Sinopsis film It Was Just an Accident, kisah thriller emosional tentang dendam, pengampunan, dan luka masa lalu yang menggugah hati.--Neon
It Was Just an Accident ini berkisah tentang sebuah keluarga kecil yang melakukan perjalanan malam di jalanan pedesaan Iran. Di dalam mobil, ada seorang pria bernama Eghbal (Ebrahim Azizi), istrinya, dan anak perempuan mereka.
Awalnya perjalanan mereka terasa tenang. Hanya ditemani cahaya lampu mobil di tengah jalan yang sepi. Namun tiba-tiba, mobil mereka menabrak sesuatu di tengah jalan, seperti hewan yang muncul tanpa diduga.
Kecelakaan kecil itu membuat mobil mengalami kerusakan ringan. Karena tidak ingin terus melaju dengan mobil rusak, Eghbal mencari bengkel terdekat untuk memperbaikinya.
Mereka akhirnya berhenti di sebuah bengkel sederhana di pinggir jalan. Bengkel itu tampak tua, sepi, dan hanya dijaga oleh seorang mekanik bernama Vahid. Saat memperbaiki mobil, Vahid memperhatikan bahwa Eghbal berjalan dengan kaki palsu.
BACA JUGA:Sinopsis Film OTHER, Saat Rumah Masa Kecil Menjadi Sumber Mimpi Buruk
BACA JUGA:Sinopsis Dongji Rescue, Kisah Heroik Nelayan Tiongkok Selamatkan Tawanan Perang Inggris
Bunyi langkah kaki prostesis Eghbal membuat Vahid terdiam. Bunyi itu mengingatkannya pada masa lalu yang kelam. Dulu, saat masih muda, Vahid pernah menjadi tahanan politik. Ia disiksa oleh seorang penjaga yang dikenal dengan julukan Peg Leg, karena memakai kaki palsu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: