600 Truk Bantuan Masuk Gaza, Israel Siap Buka Perlintasan Rafah

600 Truk Bantuan Masuk Gaza, Israel Siap Buka Perlintasan Rafah

Truk-truk bantuan kemanusiaan mulai memasuki Jalur Gaza ketika Israel sedang bersiap untuk membuka kembali perlintasan Rafah.--Bashar TALEB / AFP

HARIAN DISWAY - Truk-truk bantuan kemanusiaan mulai memasuki Gaza ketika Israel melanjutkan persiapan untuk membuka perlintasan Rafah.

Sebelumnya, Israel mengancam akan tetap menutup perlintasan Rafah dan mengurangi suplai bantuan kemanusiaan. Israel mengatakan hal tersebut dengan dalih Hamas terlalu lama mengevakuasi jenazah-jenazah sandera.

Padahal, sebelum menyepakati gencatan senjata, Hamas sudah menegaskan bahwa mereka membutuhkan waktu untuk mengevakuasi jenazah sandera.

Hal ini terjadi akibat kondisi Gaza yang porak poranda akibat pengeboman dan agresi Israel.

BACA JUGA:Trump Sebut Rekonstruksi Gaza Segera dimulai, Ditanggung Dana Internasional

BACA JUGA:Israel Batasi Bantuan ke Gaza, 100 LSM Tandatangani Petisi

Meski demikian, pejabat-Pejabat keamanan Israel kemudian mengatakan pada Rabu, 15 Oktober 2025, bahwa mereka sedang melakukan persiapan untuk membuka Rafah kembali. 

Pejabat lainnya mengatakan bahwa 600 truk juga akan memasuki wilayah Jalur Gaza.

Wakil Sekjen untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, Tom Fletcher juga meminta Israel untuk mengizinkan lebih dari 50 lembaga swadaya masyarakat (LSM) internasional termasuk Oxfam dan Norwegian Refugee Council (NRC) agar memasuki Gaza.

BACA JUGA:Indonesia Tawarkan 20.000 Pasukan Perdamaian ke Gaza Jika Kesepakatan Damai Terwujud

BACA JUGA:Hamas Siap Tempur Lagi jika Israel Lanjutkan Agresi di Gaza

“Kami tidak dapat mencapai jumlah yang diperlukan tanpa kehadiran dan keterlibatan mereka. Oleh karena itu, kami ingin mereka terlibat kembali. Kami sedang memperjuangkan kepentingan mereka,” jelas Fletcher sembari menambahkan bahwa ia sudah berdiskusi dengan Israel, Amerika Serikat, dan mitra-mitra regional.

Fletcher mengatakan bahwa penjarahan truk bantuan yang sering terjadi selama perang berlangsung telah menurun secara signifikan dalam beberapa hari terakhir.

“Jika hanya ada 60 truk bantuan yang masuk per harinya, orang-orang yang putus asa dan kelaparan akan menyerang truk-truk tersebut. Cara untuk menghentikan penjarahan adalah dengan menyalurkan bantuan dalam skala besar dan mengaktifkan pasar komersial kembali,” tutur Fletcher.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: