KCIC Pastikan Whoosh Tetap Jalan Tanpa Dana APBN

Penumpang kereta cepat Whoosh di stasiun.-Ayu Novita-
Namun, saat ini proyek Kereta Cepat Whoosh kembali menjadi sorotan publik setelah mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan dugaan adanya pembengkakan biaya atau markup dalam pembangunan proyek tersebut.
Melalui kanal YouTube Mahfud MD Official, ia membeberkan proyek Kereta Cepat Whoosh semula ditawarkan oleh Jepang dengan bunga pinjaman hanya 0,1 persen.
BACA JUGA:Dahlan Iskan Tagih Petinggi Woosh untuk Hadirkan Kereta Cepat Rute Jakarta-Surabaya
BACA JUGA:Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya akan Melintasi 16 Kecamatan di Surabaya, Mana Saja?
Namun, pemerintah Indonesia justru memilih penawaran dari Tiongkok yang mematok bunga 2 persen dan kemudian naik menjadi 3,4 persen.
Pada kesempatan yang sama, Mahfud turut menyinggung penolakan proyek Kereta Cepat Whoosh oleh Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan karena dinilai tidak memenuhi kelayakan ekonomi.
“Pak Jonan bilang tidak visible, akhirnya malah dipecat,” ungkap Mahfud pada kanal YouTube Mahfud MD Official.
Hingga saat ini, beban utang proyek terus meningkat dengan bunga tahunan mencapai sekitar Rp2 triliun sedangkan potensi pendapatan maksimal dari penjualan tiket hanya sekitar Rp1,5 triliun.
BACA JUGA:CCTV Ungkap Aksi Pencurian Bantal di Kereta Whoosh, KCIC: Pelaku Diamankan Polisi
BACA JUGA:Luhut Soal Whoosh Rugi: Tak Ada Transportasi Publik di Dunia yang Menguntungkan, Semua Butuh Subsidi
Kondisi tersebut, menurut Mahfud, menjadi hambatan serius bagi keberlanjutan finansial proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu.
Menanggapi berbagai kritik tersebut, KCIC tetap menegaskan optimisme mereka untuk menjaga stabilitas operasional layanan.
Dengan adanya dukungan pemerintah, para pemangku kepentingan, beserta jajaran mitra usaha, KCIC optimis mempertahankan kualitas pelayanan dan kepercayaan publik terhadap Whoosh sebagai simbol kemajuan transportasi modern di Indonesia. (*)
*) Mahasiswa magang Prodi Sastra Inggris dari Universitas Negeri Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id