7 Bahan Skincare Berbahaya yang Harus Dihindari Ibu Hamil demi Kesehatan Janin

Tapi dilansir Parents, paraben justru dapat mengganggu hormon endokrin. Bahkan mengurangi jumlah sperma. 

BACA JUGA: 7 Tanda Skincare Tidak Cocok di Kulit

BACA JUGA: 5 Langkah Basic Skincare untuk Pemula agar Kulit Tetap Glowing

Maka, bahan itu tidak cocok digunakan oleh perempuan hamil. Selain itu, paraben dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Juga dapat memengaruhi fungsi reproduksi.  

7. Tabir Surya Kimia

Oksibenzon dalam tabir surya kimia dapat menembus kulit dan berpotensi membahayakan janin, termasuk risiko kerusakan permanen--freepik.com

Oksibenzon dan turunannya merupakan filter ultraviolet (UV) yang sering digunakan dalam tabir surya. Bahan itu terbukti efektif melindungi kulit. Namun, bahan tersebut juga memberikan efek buruk bagi lingkungan. 

Dilansir Healthline, oksibenzon termasuk bahan yang mampu mengganggu endokrin. Jika digunakan pada perempuan hamil, bisa mengganggu hormon. Bahkan menyebabkan kerusakan permanen pada bayi. 

Kandungan Alternatif Yang Aman Digunakan Selama Kehamilan

Selama kehamilan, vitamin C dan niacinamide dapat menjadi pilihan yang aman untuk perawatan kulit--freepik.com

Walaupun banyak produk yang tidak boleh digunakan saat kehamilan, ibu hamil tetap bisa menggunakan bahan alternatif lainnya yang aman.

BACA JUGA: Kesalahan Umum dalam Perawatan Kulit yang Membuat Pori-Pori Membesar 

BACA JUGA: Yuk Kenali Perawatan Kulit Kering agar Tetap Segar dan Menawan

Berikut beberapa bahan atau kandungan yang aman digunakan oleh ibu hamil:

• Asam glikolat
• Bakuchiol
• Asam azelat
• Vitamin C
• Niacinamide
• Tabir surya dengan bahan mineral.

Ingin selalu tampil cantik dan menawan merupakan keinginan semua perempuan. Tetapi dalam masa kehamilan, penting memastikan kembali kandungan atau bahan dalam produk yang digunakan. 

Dengan begitu, keamanan dan kesehatan janin tetap terjaga. Selalu pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menggunakan produk perawatan kulit atau kosmetik saat masa kehamilan. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya.

Sumber: diolah dari berbagai sumber