Bukan Cuma Anak-Anak, Polio Juga Mengintai Orang Dewasa
Bukan cuma anak-ana, polio juga mengintai orang dewasa. -Hallshadow -Istock
Gejala awalnya sering tampak ringan, seperti demam, nyeri otot, kelelahan, dan leher kaku, sehingga kerap disangka sebagai flu biasa. Namun dalam kasus yang lebih parah, virus polio dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak pada sebagian tubuh.
Pencegahan Tetap Jadi Kunci

ORANG dewasa yang belum pernah divaksinasi, memiliki daya tahan tubuh lemah, atau bepergian ke wilayah dengan kasus polio aktif memiliki risiko terinfeksi lebih tinggi. -Liudmila Chernetska-Istock
Polio merupakan penyakit yang bisa dicegah melalui vaksinasi. Menurut CDC, vaksinasi membantu tubuh kita untuk memproduksi antibodi berupa protein yang bisa melawan virus, bakteri, maupun infeksi.
Dengan mendapatkan vaksinasi, kita bisa melindungi diri kita sendiri dan juga mencegah penyebaran virus ke orang lain.
BACA JUGA: 9 Jenis Vaksin Gratis untuk Anak yang Tersedia di Posyandu
BACA JUGA: Penting! Ini 6 Jenis Vaksin untuk Bayi yang Baru Lahir, Anjuran Kemenkes
Selain vaksinasi, menjaga kebersihan makanan dan air juga penting, karena virus polio menular melalui jalur fekal-oral atau dari tinja ke mulut. WHO sendiri mengidentifikasi lima faktor utama yang mendukung penularan fekal-oral yang disingkat menjadi 5F, yakni jari (fingers), lalat (flies), tanah (fields), cairan (fluids), dan makanan (food).
Maka dari itu, rajin mencuci tangan dan menghindari makanan yang tidak higienis bisa membantu menekan risiko penularan. Pastikan juga tempat pembuangan kotoran sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tidak mencemari sumber air.
Kasus polio memang sudah jauh berkurang, tapi belum sepenuhnya hilang. Baik anak-anak maupun orang dewasa tetap harus waspada. Dengan vaksinasi lengkap, kebersihan yang terjaga, dan kesadaran bersama, dunia akan mencapai titik bebas polio untuk semua orang. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: