Dari Van Gogh sampai Affandi Inilah 5 Seniman yang Jadi Ikon Dunia!
Lima seniman legendaris dari berbagai belahan dunia yang mengubah cara kita memandang seni dan meninggalkan warisan abadi di setiap karya mereka.-wikipedia-
HARIAN DISWAY - Nama Van Gogh atau Picasso masih sering muncul di timeline. Pelukis kenamaan itu tidak hanya nampang di museum, tapi juga tote bag anak kuliahan? Mengapa ya?
Dunia seni punya cara unik untuk mengabadikan para seniman legendarisnya. Selain karya mereka yang selalu dikenang dan diperkenalkan ke generasi selanjutnya, nama dan profil para pelukis itu juga kerap disebutkan.
Dari Benua Eropa sampai Benua Asia, banyak pelukis yang tak hanya piawai menggambar. Mereka menjadikan kanvas sebagai tempat mengekspresikan jiwa dan cerita hidupnya.
Berikut 5 pelukis yang tidak hanya dikenal karena gayanya yang khas, melainkan juga karena pengaruh besar mereka terhadap dunia seni rupa.
BACA JUGA:Sinestesia 7: Boomerang, Tampilkan Karya Seniman dari 5 Negara
BACA JUGA:Cara Seniman Menghadapi Tantangan dan Peluang Baru di Era Digital
1. Vincent van Gogh

LUKISAN Vincent van Gogh adalah buah dari sapuan kuas tegas dan warna cerah yang memancarkan emosi mendalam. Ia adalah simbol ekspresionisme dunia. -wikipedia-
Vincent van Gogh lahir pada 30 Maret 1853 di Zundert, Belanda. Ia mulai melukis secara serius pada usia 27 tahun, dan meskipun karier seninya berlangsung singkat, pengaruhnya terhadap dunia seni sangat mendalam.
Gaya lukisannya dikenal dengan penggunaan warna cerah serta sapuan kuas yang tegas dan ekspresif, mencerminkan emosi dan pergulatan batin yang mendalam.
Selama hidupnya, Van Gogh hanya berhasil menjual satu lukisan. Namun, setelah wafat, karya-karya seperti Starry Night dan Sunflowers menjadi simbol keindahan dan kejujuran dalam seni.
Kini, ia diakui sebagai salah satu pelukis paling berpengaruh dalam sejarah seni di Dunia Barat.
BACA JUGA:Bikin Bangga! Kiprah Seniman Istana Karya Difable di Panggung Hari Musik Nasional Surabaya
BACA JUGA:18 Tahun ARTJOG: Dari Kegelisahan Seniman, Menjadi Lebaran Seni
2. Pablo Picasso

PABLO PICASSO memopulerkan Kubisme yang revolusioner. Ia mengubah cara pandang dunia terhadap bentuk dan makna seni rupa modern.-Pablo Picasso-
Pablo Picasso lahir pada 25 Oktober 1881 di Málaga, Spanyol. Ia merupakan sosok multitalenta yang berkiprah sebagai pelukis, pematung, pembuat cetakan, hingga perancang keramik.
Bersama Georges Braque, Picasso menciptakan aliran Kubisme. Itu adalah aliran seni dengan gaya khas memecah bentuk menjadi potongan geometris dan mendobrak cara pandang tradisional terhadap seni.
Karya monumentalnya, Guernica, tidak hanya menjadi mahakarya visual, tetapi juga seruan kuat terhadap kekerasan dan perang. Inovasi dan eksplorasi Picasso menjadikannya tokoh penting dalam kelahiran seni modern.
3. Frida Kahlo

LUKISAN Frida Kahlo menjadi cermin penderitaan dan kekuatan diri, menggambarkan identitas serta perjuangan hidupnya yang penuh warna.--bbc
Frida Kahlo lahir pada 6 Juli 1907 di Coyoacán, Meksiko. Dia adalah pelukis yang menuangkan kisah hidup dan penderitaannya pada karya-karya yang sarat makna personal.
BACA JUGA:Seniman Antonius Kho Pamerkan Lukisan Robot Hewan di Solo Exhibit Artotel TS Surabaya
BACA JUGA:ARTJOG 2025 Jadi Amalan Seni Bagi Seniman dan Sarana Menumbuhkan Kemanusiaan
Sejak kecil, Kahlo menghadapi berbagai cobaan. Mulai dari penyakit polio hingga kecelakaan parah yang mengubah hidupnya. Namun, dia menjadikan rasa sakit tersebut sebagai sumber kekuatan dan inspirasi.
Karya-karyanya seperti The Two Fridas dan Self-Portrait with Thorn Necklace menampilkan refleksi tentang identitas, budaya, serta perjuangan perempuan.
Saat ini, Kahlo tidak hanya dihormati sebagai seniman besar, tetapi juga ikon keberanian dan kebebasan berekspresi.
4. Jackson Pollock

JACKSON POLLOCK memperkenalkan teknik drip painting sebagai kebebasan ekspresi. Setiap tetes cat adalah energi dan gerak artistik.--britannica
Jackson Pollock lahir di Cody, Wyoming, Amerika Serikat, pada 28 Januari 1912. Ia dikenal berkat teknik drip painting-nya. Yaitu melukis dengan meneteskan cat ke kanvas secara bebas, tetapi penuh makna.
BACA JUGA:Pameran Sketsa Nusantara di Surabaya, Inspirasi Seniman Muda dari Sketsa Kota Lama
BACA JUGA:Seniman Antonius Kho Pamerkan Lukisan Robot Hewan di Solo Exhibit Artotel TS Surabaya
Pendekatan ini melahirkan aliran Ekspresionisme Abstrak, yang kemudian menjadi tonggak penting dalam perkembangan seni modern Amerika.
Pollock memandang setiap gerakan tubuh dalam proses melukis sebagai bagian dari ekspresi artistik. Lukisan-lukisannya yang tampak acak justru menghadirkan kebebasan, energi, dan dinamika yang menjadi ciri khasnya.
5. Affandi

AFFANDI dikenal sebagai pelukis spontan tanpa kuas. Ia menyalurkan emosi dan semangat hidup rakyat Indonesia ke dalam setiap karyanya.--youtube
Affandi, pelukis asal Indonesia, lahir di Cirebon pada 18 Mei 1907 dan wafat di Yogyakarta pada 23 Mei 1990. Ia dikenal dengan gaya ekspresionisnya yang spontan dan penuh emosi.
BACA JUGA:Kali Ini Gerakan Seniman Bersatu Mantap Dukung Anies-Muhaimin
BACA JUGA:Seniman Antonius Kho Pamerkan Lukisan Robot Hewan di Solo Exhibit Artotel TS Surabaya
Berbeda dengan kebanyakan pelukis, Affandi sering kali melukis langsung dari tabung cat tanpa menggunakan kuas. Gayanya itu menciptakan tekstur dan gerak yang khas dalam setiap karyanya.
Karya-karyanya menggambarkan kehidupan rakyat, alam, dan potret diri dengan kekuatan warna yang intens.
Museum Affandi di Yogyakarta menjadi bukti dedikasi dan cinta sang maestro terhadap seni, serta simbol pengakuan dunia atas bakat seniman Indonesia.
Kelima seniman dunia itu menunjukkan bahwa seni bukan sekadar keindahan visual. Seni adalah juga cerminan jiwa dan pengalaman hidup.
BACA JUGA:ARTJOG 2025 Jadi Amalan Seni Bagi Seniman dan Sarana Menumbuhkan Kemanusiaan
BACA JUGA:ARTJOG 2025: Tubuh, Kata, dan Ruang Bertemu dalam Tubuh Kolektif Seniman
Dari Van Gogh yang melukis kesedihan, Frida Kahlo yang mengekspresikan identitas, hingga Affandi yang memotret semangat rakyat Indonesia, semuanya meninggalkan warisan abadi.
Karya dan warisan seni itulah yang terus menginspirasi generasi berikutnya. Seni menjadikan mereka abadi, bahkan ketika waktu telah berlalu dan hayat mereka tak lagi dikandung badan. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: diolah dari berbagai sumber