Setelah 22 Pabrik, Kini Giliran Permukiman di Cikande Jalani Pembersihan Radiasi

HARIAN DISWAY - Sebanyak 22 pabrik di Cikande, Serang, Banten berhasil dibersihkan dari paparan radiasi, kini Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cs-137 fokus pada zona merah permukiman.

Setelah menuntaskan dekontaminasi di sektor industri, Satgas Cs-137 mengalihkan perhatian ke 12 titik baru yang masih terkontaminasi, mencakup lahan kosong, lapak, dan kawasan hunian warga.

BACA JUGA:Filipina Selidiki Asal Bubuk Seng Terkontaminasi Radioaktif Cs-137 yang Dikirim ke Indonesia

2 lokasi di Kampung Barengkok, Desa Sukatani, Kecamatan Cikande, dikenal sebagai Zona Merah F2 dan E, menjadi prioritas utama karena tingkat radiasinya yang tinggi.

“Percepatan dekontaminasi dilakukan untuk melindungi kesehatan masyarakat. Saat ini kami melakukan percepatan dekontaminasi lokasi dengan radiasi tinggi (Zona Merah) yang berada di pemukiman,” ujar Ketua Bidang Mitigasi dan Penanganan Kontaminasi Satgas Cs-137 Rasio Ridho Sani, Senin, 27 Oktober 2025.

BACA JUGA:300 Personel TNI dan Polri Dikerahkan, Dekontaminasi Radioaktif Cs-137 di Cikande

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH selaku ketua harian Satgas, yang menargetkan seluruh lokasi terkontaminasi telah aman paling lambat Desember 2025.

Untuk mendukung proses dekontaminasi, Satgas telah merelokasi sementara 91 orang warga dari zona merah.

BACA JUGA:ikande Banten Ditetapkan Zona Tercemar Radioaktif Cs-137

Tahap pertama relokasi mencakup 19 keluarga atau 63 jiwa dari Lokasi F, yang rampung pada Rabu, 22 Oktober 2025.

Tahap kedua dilakukan pada 26 Oktober, memindahkan 28 warga tambahan. Sebelum dipindahkan, seluruh warga dan barang bawaan mereka diperiksa menggunakan survey meter radiasi, lalu menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Cikande.

BACA JUGA:Ekspor Udang Beku di Cikande Ditutup, Terdeteksi Radioaktif Cs-137

“Kami pastikan keamanan radiasi dari masyarakat dan petugas medis,” tegas Roy, sapaan akrab Rasio Ridho Sani.

Relokasi ini bertujuan meminimalkan risiko paparan debu radioaktif selama proses pembersihan material terkontaminasi.

Sumber: