Saat Kades dan Istri Pamer Gepokan Duit: Katanya, Cuma Bercanda
ILUSTRASI Saat Kades dan Istri Pamer Gepokan Duit: Katanya, Cuma Bercanda.-Arya-Harian Disway-
BACA JUGA:Mantan Kades di Probolinggo Terjerat Korupsi
BACA JUGA:Kades Mulyodadi Dilaporkan ke Polda Jatim
Rusli: ”Itu istri saya bercanda dengan sopir truk pegawai (pertambangan) kami. Cuma bercanda.”
Jadi, sesungguhnya Rusli sudah mengakui bahwa di video itu benar, ia dan istri. Juga, segepok duit merah dan biru. Bukan hoaks, bukan fitnah.
Rusli sebagai pemilik delapan titik tambang batu andesit serta sejumlah truk bersama sopir-sopirnya tentu orang berduit. Gubernur Dedi menyatakan prediksi, penghasilan bersih pemilik tambang itu sekitar Rp 43 miliar per tahun. Kemudian, angkanya dikoreksi Rusli, ”tidak sampai segitu. Cuma Rp30 miliar.”
BACA JUGA:Sah! Kades Bisa Jabat 16 Tahun
BACA JUGA:Korupsi Dana BKK, 4 Kades di Bojonegoro Ditahan Polda Jatim
Sebagai orang berduit, pamer bagai gerakan refleks. Tidak disadari. Tidak terpikirkan bahwa mayoritas rakyat kini hidup sangat miskin. Tidak berempati terhadap orang miskin. Memang begitu.
Dikutip dari American Psychological Association (APA), episode 338, Juni 2025, berjudul Speaking of Psychology: The psychology of wealth, empathy, and entitlement, disajikan wawancara podcast tentang empati orang kaya terhadap orang miskin.
Pewawancara dari APA bernama Kim Mills terhadap narasumber Prof Dr Paul Piff, guru besar psikologi University of California, Irvine, Amerika Serikat (AS). Prof Piff kepala laboratorium moralitas, emosi, dan hierarki sosial di universitas itu. Ia peneliti orang kaya dan miskin.
Mills membuka dengan anggapan masyarakat, ketika seseorang miskin berangan-angan kelak jadi kaya, orang itu berjanji ke diri sendiri, jika kaya, ia akan bersikap tetap seperti semula. Namun, hasil riset, setelah ia jadi kaya, sikapnya berubah.
Mills: Sekarang saya mewawancarai Prof Paul Piff. Anda melakukan riset sangat menarik tentang pengendara mobil. Bahwa perilaku pengendara mobil berbeda sesuai jenis mobilnya, yang menandakan orang kaya dan miskin. Mohon dijelaskan?
Piff: Saya memulai hidup di dunia ini sebagai orang yang tertarik pada psikologi moral, psikologi pro-sosialitas. Apa saja faktor pendorong kebaikan manusia, yang membuat orang keluar dari diri mereka sendiri dan berbuat baik kepada orang lain.
Kami telah melakukan beberapa studi yang menemukan, misalnya, orang kaya justru kurang dermawan, sedikit kurang welas asih jika dibandingkan dengan orang miskin.
Asumsinya, individu yang kaya harta cenderung tidak hanya mendukung tindakan tidak etis, tetapi juga terlibat kecurangan kecil. Itu untuk memprioritaskan kesejahteraan mereka sendiri di atas kesejahteraan orang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: