Waspada! BMKG Nyatakan Puncak Musim Hujan Mulai Bulan Ini, Berlangsung hingga Februari
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat konferensi pers di Jakarta mengimbau masyarakat waspada menghadapi cuaca ekstrem pada puncak musim hujan November 2025–Februari 2026.-www.bmkg.go.id-
BACA JUGA:5 Wilayah Terguncang Gempa Hari Ini, BMKG: Ancaman Gempa Bisa Datang Kapan Saja
Kondisi atmosfer yang tidak stabil dipengaruhi oleh fenomena MJO, gelombang Rossby dan Kelvin, serta anomali suhu muka laut positif di perairan Indonesia. Faktor-faktor tersebut memperkuat pembentukan awan hujan yang dapat menimbulkan badai dan hujan ekstrem secara tiba-tiba.
“Kombinasi fenomena atmosfer global dan regional saat ini meningkatkan potensi hujan lebat di banyak wilayah Indonesia. Masyarakat perlu terus memantau informasi cuaca dari kanal resmi BMKG,” tegas Dwikorita.
BACA JUGA:BMKG Sebut Musim Kemarau Belum Dominan Meskipun Sudah Masuk Pertengahan Juli
Ancaman Siklon Tropis dan La Niña Lemah
BMKG juga menyoroti potensi siklon tropis di wilayah selatan Indonesia. Periode November menjadi waktu aktif pembentukan sistem tekanan rendah di Samudra Hindia.
Sehingga dapat berkembang menjadi siklon tropis dan memicu hujan ekstrem di pesisir selatan Jawa hingga Nusa Tenggara. Selain itu, pemantauan BMKG menunjukkan adanya indikasi La Niña lemah di Samudra Pasifik.
BACA JUGA:Musim Kemarau Tapi Sering Hujan Deras, BMKG Sebut Cuaca Indonesia Sedang Anomali
Anomali suhu muka laut di wilayah Pasifik tengah dan timur tercatat sebesar -0,54°C pada September dan -0,61°C pada Oktober, menandakan pendinginan laut yang berpotensi memengaruhi pola curah hujan. Namun, Dwikorita memastikan fenomena La Niña ini tidak berdampak signifikan terhadap peningkatan hujan di Indonesia.
Operasi Modifikasi Cuaca dan Imbauan Kesiapsiagaan
Sebagai langkah mitigasi, BMKG bersama BNPB dan lembaga terkait telah melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Jawa Tengah dan Jawa Barat.Hasil operasi menunjukkan penurunan curah hujan sebesar 43,26 persen di Jawa Tengah dan 31,54 persen di Jawa Barat.
BACA JUGA:Kecelakaan Kapal di Selat Bali, BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Semua Moda Transportasi
“Operasi Modifikasi Cuaca menjadi bukti bahwa sains dan kolaborasi lintas lembaga mampu membantu masyarakat menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi,” ujar Dwikorita.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap hujan lebat, angin kencang, dan petir yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
BACA JUGA:BMKG dan BNPB Perkuat Koordinasi Hadapi Ancaman Tsunami Multisumber
Warga disarankan menghindari area terbuka, pepohonan, serta bangunan rapuh saat cuaca ekstrem terjadi. BMKG juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan tubuh di tengah suhu panas yang masih melanda beberapa daerah.
Masyarakat diminta menjaga asupan cairan dan melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung. “Apabila dapat dimitigasi dengan baik, maka musim hujan tahun ini justru dapat menjadi berkah bagi pertanian dan ketahanan pangan nasional,” tutup Dwikorita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: www.bmkg.go.id