Jelang Puncak Musim Hujan, Gubernur dan Kapolda Jatim Teguhkan Tanggap Bencana
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat mengecek alat alat tanggap bencana Hidrometeorologi usai apel gabungan di Polda Jawa Timur-Humas Polda Jatim-
“Mulai kemarin kita lihat sudah ada peralihan dari musim kemarau ke hujan. Beberapa wilayah sudah terdampak banjir dan tanah longsor. Maka kesiapan kita harus total dari personel hingga peralatan,” ujar Nanang.
Nanang menambahkan, sebanyak 1.400 personel gabungan mengikuti apel di Polda Jatim, sedangkan sekitar 6.000 personel lainnya siaga di jajaran Polres dan instansi terkait di seluruh Jawa Timur.
Kolaborasi, lanjutnya, menjadi faktor penting dalam menghadapi situasi darurat. Pemerintah daerah, TNI, BNPB, hingga unsur masyarakat harus terlibat aktif agar penanganan bencana bisa lebih cepat, tepat, dan terukur.
BACA JUGA:Musim Hujan Tiba! Saatnya Ubah Rutinitas Jadi Lebih Sehat dan Produktif di Dalam Ruangan
BACA JUGA: Pemkot Surabaya Kejar Target Penyelesaian Drainase Sebelum Puncak Hujan 2026

Suasana apel gabungan Pemprov Jawa Timur bersama forkopimda di Halaman Polda Jawa Timur-Humas Polda Jatim-
“Kita belajar dari pengalaman sebelumnya. Evaluasi penting dilakukan agar ke depan penanganan bencana lebih baik dan lebih cepat. Ini soal pertolongan pada jiwa,” tegasnya.
Bagi Khofifah, kesiapsiagaan bukan hanya urusan teknis, tetapi juga soal empati dan tanggung jawab bersama. Ia berharap langkah mitigasi yang terukur bisa membantu masyarakat yang terdampak bencana dengan maksimal.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap langkah tanggap darurat bukan sekadar prosedur, tapi benar-benar hadir untuk meringankan beban masyarakat,” pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: