Daya Beli Tertekan, Makan Tabungan
ILUSTRASI Daya Beli Tertekan, Makan Tabungan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Tingginya IKK itu sebagian besar ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) pada April yang lalu naik menjadi 113,7. Akan tetapi, di balik itu, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) justru mengalami penurunan dari 131,7 menjadi 129,8. Apakah artinya?
Terdapat sinyal kuat di masyarakat yang mulai meragukan apakah enam bulan ke depan akan lebih baik dari hari ini. Itulah yang disebut sebagai ”optimisme yang terkoreksi”, masyarakat masih berharap ada perkembangan yang lebih baik ke depan tetapi tidak lagi sepenuhnya yakin.
Indikasi itu amat jelas ketika menyentuh sektor pengeluaran segmen masyarakat. Keyakinan konsumen pada Agustus 2025 berada di level optimistis untuk seluruh kelompok. IKK tertinggi tercatat pada kelompok masyarakat dengan pengeluaran di atas Rp 5juta, yaitu pada level 120,9.
Kemudian, diikuti golongan mereka dengan pengeluaran Rp 4,1–5 juta yang berada pada level 117,2. Sedangkan IKK terendah datang dari kelompok pengeluaran Rp 1–2 juta dengan indeks 102,9.
Berdasar kelompok usia, IKK tertinggi tercatat pada kelompok usia 20–30 tahun dengan indeks 120,5. Kemudian, diikuti dengan kelompok usia 31–40 tahun dengan indeks 119,4. Sedangkan IKK terendah datang dari kelompok usia 60 tahun ke atas dengan indeks 93,4.
Dari pelbagai pelemahan di sejumlah indikator, tidak diragukan lagi, kalangan ekonom kompak menyatakan kondisi ekonomi Indonesia tengah memasuki masa-masa sulit. Salah satu indikator terkuat adalah daya beli masyarakat yang sedang tertekan, di tengah terus menurunnya tabungan masyarakat.
HARAPAN TERAKHIR
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per Agustus 2025 telah merilis laporan bahwa jumlah rekening nasabah bank umum total nominal simpanan Bank Umum tercatat sebesar Rp9.427triliun, naik 1,0 persen (MoM).
Berdasar jenis simpanan, porsi nominal terbesar adalah dalam bentuk jenis simpanan deposito yang mencakup 35,46 persen dari total simpanan.
Pergerakan secara bulanan (MoM) menunjukkan nominal simpanan deposit on call mengalami kenaikan tertinggi sebesar 11,16 persen; sementara nominal simpanan tabungan mengalami penurunan sebesar 0,87 persen.
Berdasar tier simpanan, porsi nominal terbesar adalah tier simpanan N>Rp5miliar yang mencakup 55,54 persen dari total simpanan. Pergerakan bulanan (MoM) menunjukkan nominal tier simpanan N>Rp5 miliar mengalami kenaikan tertinggi sebesar 2,41 persen, sementara nominal tier simpanan N≤Rp100 juta mengalami kontraksi sebesar 1,94 persen.
Total rekening simpanan bank umum per bulan Agustus 2025 mencapai 651,96juta rekening, naik 1,25 persen (MoM). Berdasar jenis simpanan, jumlah rekening terbanyak terdapat pada jenis simpanan tabungan yang mencakup 98,25 persen dari total rekening simpanan.
Pergerakan bulanan (MoM) menunjukkan rekening giro mengalami kenaikan tertinggi sebesar 3,32 persen; sementara rekening deposits on call mengalami kontraksi sebesar 74,82 persen.
Berdasar tier simpanan, jumlah rekening terbanyak adalah tier simpanan N≤Rp100 juta yang mencakup 98,9 persen dari total rekening.
Pergerakan bulanan (MoM) menunjukkan rekening tier simpanan N≤Rp100 juta mengalami kenaikan tertinggi sebesar 1,27 persen; sementara rekening tier simpanan Rp100 juta≤N≤Rp200 juta mengalami kontraksi sebesar 0,77 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: