Potensi Cuaca Ekstrim Melanda 38 Kabupaten Jawa Timur Hingga Sepekan ke Depan
Cuaca ekstrem diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Timur sepekan ke depan -AI Generated-
SURABAYA, HARIAN DISWAY- Cuaca ekstrem diperkirakan bakal melanda Jawa Timur hingga sepekan ke depan.
Peringatan dini potensi cuaca ekstrem itu disampaikan BMKG Juanda hari ini, Kamis 6 November 2025. Peringatan itu berlaku hingga Rabu 12 November mendatang.
Peringatan itu berlaku penuh di 38 kabupaten kota di Jawa Timur. Cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan sejumlah bencana. Seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es.
Dalam keterangannya, BMKG Juanda menyebut, cuaca buruk ini disebabkan oleh gangguan gelombang atmosfer Rossby dan Low Frecuency yang saat ini melintasi wilayah Jawa Timur.
BACA JUGA:Hadapi Cuaca Ekstrem, ASDP Prioritaskan Keselamatan Penumpang
Di samping itu, pola belokan angin di Jawa Timur dan suhu muka air laut yang masih hangat di selat Madura turut memunculkan awan-awan konventif. Kondisi ini memicu munculnya hujan ringan hingga lebat selama sepekan ini.
Kalaska Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Gatot Soebroto mengatakan, beberapa wilayah di Jatim mengalami bencana banjir bandang. Pada Rabu 5 November tercatat banjir bandang terjadi di Kecamatan Pasirian Lumajang dan Bojonegoro.
”Mayoritas saat ini terjadi akibat curah air hujan dan luapan,” katanya kepada Harian Disway, Kamis 6 November 2025. Sehingga ketika banjir lebat lebih dari satu jam, terjadi genangan atau luapan di sekitar area kawasan sungai.
Gatot mengatakan, BPBD Jatim saat ini telah berkoordinasi dengan berbagai wilayah di Jawa Timur. Terutama untuk daerah yang rawan potensi banjir agar meningkatkan kewaspadaan.
Data dari BPBD mencatat, setidaknya ada tujuh wilayah di Jatim yang langganan banjir ketika intensitas hujan tinggi. Yakni Kabupaten Sidoarjo, Gresik, Lumajang, Lamongan, Bojonegoro, Pasuruan, dan Mojokerto.
Berbagai upaya preventif telah digalakkan di wilayah potensi tinggi munculnya genangan dan banjir di wilayah-wilayah itu. Di antaranya perbaikan drainase dan pembersihan aliran sungai dari sumbatan dan tumpukan eceng gondok.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: