BPBD Jatim Siaga 24 Jam Selama Musim Mudik Lebaran, Sejumlah Wilayah Tak Ada Posko Imbas Kebijakan Efisiensi

BPBD Jatim Siaga 24 Jam Selama Musim Mudik Lebaran, Sejumlah Wilayah Tak Ada Posko Imbas Kebijakan Efisiensi

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto-Dokumen BPBD Jatim untuk Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Menjelang Idulfitri 1446 Hijriyah, sebagian besar wilayah di Jawa Timur masih dilanda hujan. Tentu meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir dan longsor.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, BPBD Jatim telah menyiagakan personel selama 24 jam di seluruh kabupaten/kota. Yakni untuk memastikan kelancaran dan keselamatan para pemudik selama musim lebaran.

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto mendapat instruksi dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Bahwa BPBD menjadi salah satu dari lima organisasi perangkat daerah (OPD) yang tidak mendapatkan libur selama Lebaran.

“Karena kami memastikan kesiapan penanganan bencana dan keadaan darurat saat musim lebaran tahun ini,” ungkapnya.

Tahun ini, posko khusus di beberapa wilayah tidak didirikan lantaran kena kebijakan efisiensi. Namun, ada posko induk di kantor BPBD Jatim. Posko itu tetap melakukan pemantauan dan koordinasi selama 24 jam. 

BACA JUGA:Antisipsai Bencana Hidrometeorologis, BPBD Jatim Siagakan Posko di Sejumlah Titik Wisata.

“Seluruh BPBD di kabupaten/kota juga telah diarahkan untuk siaga di daerah masing-masing. Terutama dalam menghadapi potensi bencana alam. Seperti: longsor dan banjir,” ungkapnya. 

Berdasar informasi dari BMKG Juanda, cuaca ekstrem diperkirakan akan berlangsung selama 4-5 hari ke depan.

Beberapa wilayah yang menjadi perhatian utama dalam pemantauan bencana. Diantaranya, kawasan Mataraman: Trenggalek, Magetan, dan Pacitan. 

Lalu wilayah Sidoarjo, Malang Raya dan Pantai Selatan. Serta wilayah Tapal Kuda seperti Bondowoso dan Situbondo.

Sementara, wilayah Madura dan sisi utara Jatim diprediksi dalam kondisi relatif aman.

BACA JUGA:BPBD Jatim Bentuk Desa Tanggap Bencana di Lereng Gunung Semeru

Kabid Kedaruratan dan Logistik (KL) Satriyo Nurseno menambahkan, kesiapan BPBD Jatim ini didukung para personel Tim Reaksi Cepat (TRC) yang akan melakukan pemantauan selama 24 jam.

“Kami tetap siaga 24 jam dengan sistem shift. Dari yang biasanya tiga shift menjadi dua shift. Setiap shift terdiri dari 15-20 personel untuk memastikan kesiapan penanganan di seluruh wilayah,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: