Perbedaan Keju Mozzarella, Cheddar, dan Parmesan

Keju cheddar padat, gurih, dan tajam dengan rasa yang makin kuat seiring usia.--Pinterest

Berbeda dengan mozzarella yang lembut, keju cheddar memiliki rasa yang lebih kuat dan tajam. Keju itu pertama kali dibuat di Inggris. Kini menjadi salah satu jenis keju paling populer di dunia.

Warna khasnya bisa bervariasi. Dari putih pucat hingga kuning oranye. Bergantung pada proses pembuatan dan bahan pewarna alami yang digunakan (contoh salah satunya: annatto).

Cheddar memiliki tekstur padat dan agak keras, dengan rasa yang semakin tajam seiring bertambahnya usia keju.

BACA JUGA:Pide, Pizza Khas Turki, Menu Alternatif Berbuka Puasa

BACA JUGA:World Pasta Day: 7 Jenis Pasta Populer dan Cara Menyajikan Kelezatannya

Keju cheddar muda (mild cheddar) terasa lembut dan creamy. Sementara cheddar tua (aged cheddar) memiliki rasa gurih yang intens dan sedikit tajam di lidah.

Cocok untuk: Macaroni and cheese, burger, sandwich, kentang panggang, dan saus keju.

Tip: Jika ingin cita rasa lebih kaya, gunakan cheddar tua. Namun, jika Anda membuat saus atau makanan anak-anak, cheddar muda lebih disarankan. Karena rasanya tidak terlalu kuat.

3. Keju Parmesan: Kering, Asin, dan Kaya Umami

Keju parmesan keras, kering, asin, dan kaya rasa umami.--Pinterest

Keju parmesan atau parmigiano-reggiano berasal dari Italia bagian utara. Keju itu terkenal karena aroma serta rasa gurihnya yang khas. Teksturnya keras, kering, dan mudah diparut.

BACA JUGA:Pasta Homemade, Kreativitas Kuliner yang Jadi Gaya Hidup

BACA JUGA:Ingin Membuat Pasta Carbonara yang Mudah? Nyontek Resep Jesselyn Lauwreen Ini Yuk!

Parmesan melalui proses pematangan panjang. Biasanya antara 12 hingga 36 bulan. Sehingga menghasilkan cita rasa kompleks dan aroma tajam yang menggugah selera.

Keju tersebut jarang dimakan langsung dalam potongan besar. Karena teksturnya keras. Maka, keju tersebut umum digunakan sebagai taburan atau campuran bumbu.

Sumber: diolah dari berbagai sumber