Pejuang Hamas di Rafah Tegaskan Tak Akan Menyerah kepada Israel

Pejuang Hamas di Rafah Tegaskan Tak Akan Menyerah kepada Israel

Sejumlah pejuang Hamas yang terjebak di Rafah mengatakan bahwa mereka tidak akan menyerahkan diri kepada Israel pada Minggu, 9 November 2025.--The Jerussalem Post

HARIAN DISWAY - Sejumlah pejuang Hamas yang masih bersembunyi di Rafah menyatakan tidak akan menyerah kepada Israel pada Minggu, 9 November 2025.

“Musuh (Israel,Red) harus tahu bahwa konsep menyerah dan menyerahkan diri ke pihak lain tidak ada dalam kamus Brigade Al-Qassam,” ujar kelompok pejuang tersebut.

Sebelumnya, mediator dari Mesir sempat mengajukan proposal pembukaan jalur aman bagi Hamas jika mereka menyerahkan senjata dan mengungkap lokasi terowongan di Rafah.

BACA JUGA:Israel Kembali Terapkan Gencatan Senjata di Gaza Usai Bentrokan Berdarah di Rafah

Amerika Serikat sempat menekan agar Israel memberikan jalur aman bagi sekitar 100 hingga 200 pejuan Hamas yang terjebak di terowongan-terowongan Rafah.

Terowongan-terowongan itu saat ini berada di wilayah Gaza yang dikuasai Israel dengan tanda garis kuning.

Meskipun tidak secara langsung menolak usulan tersebut, militer Israel (IDF) menolak untuk membebaskan seluruh pejuang Hamas.

IDF menyatakan bahwa beberapa di antaranya bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan mereka.

Brigade Al-Qassam tidak mengomentari secara langsung terkait pejuang Hamas yang masih terjebak di Rafah. Tetapi, mereka mengaku bahwa krisis di Rafah dapat mempengaruhi gencatan senjata.

BACA JUGA:Warga Israel Murka Hamas Belum Serahkan Jenazah Sandera Secara Lengkap


Orang-orang berlari mencari perlindungan setelah serangan Israel yang menargetkan sebuah bangunan di kamp pengungsi Palestina Bureij di Jalur Gaza pada 19 Oktober 2025.--Eyad BABA / AFP

“Mediator harus mencari sebuah solusi untuk memastikan keberlanjutan gencatan senjata. Mereka juga harus mencegah Israel untuk melanggar dan mengeksploitasi situasi untuk menargetkan warga sipil di Gaza,” jelas brigade tersebut.

Sejak gencatan senjata Gaza pada 10 Oktober lalu, tentara militer Israel (IDF) telah dua kali mengalami serangan.

IDF menuding Hamas melakukan serangan kepada pasukannya. Kemudian, Hamas membantah hal tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reuters