Titimangsa Rilis Buku Antologi Naskah Monolog Di Tepi Sejarah, Hadirkan Happy Salma dan Ahda Imran
Suasana diskusi dalam perilisan buku Antologi Naskah Monolog Di Tepi Sejarah yang menghadirkan Happy Salma dan Ahda Imran, 27 November 2025.-Nadya Siregar-
"Monolog Di Tepi Sejarah dan buku ini adalah cara kita untuk mengetahui hidup dan kiprah masing-masing tokoh. Dihadirkan lewat seni. Karena seni adalah ruang paling lentur untuk menyampaikan gagasan-gagasan sejarah," ujar Happy.
Buku tersebut berisi naskah asli dari sebelas penulis: Ahda Imran, Deddy Otara, Esha Tegar Putra, Felix K. Nesi, Guruh Dimas Nugraha, Hasta Indriyana, Ibed S. Yuga, Iswadi Pratama, Kamila Andini, Nia Dinata, dan Putu Fajar Arcana.

Ahda Imran (memegang mic) berbicara dalam diskusi perilisan buku Antologi Naskah Monolog Di Tepi Sejarah, 27 November 2025 di Gramedia Jalma, Jakarta.-Nadya Siregar-
Umumnya, ketika naskah sampai di tangan sutradara pementasan, tentu ada penyesuaian-penyesuaian tertentu.
BACA JUGA:Happy Salma Ajak Nonton Monolog Sejarah
BACA JUGA:JIPTA 2025, Suara Perempuan Bergema Lewat Pementasan Monolog Tolong oleh Teater Gapus
Bahkan tak jarang sutradara merombak total naskah penulis. Lantas, manakah naskah yang dipilih untuk buku Antologi Naskah Monolog Di Tepi Sejarah? Apakah naskah versi penulis atau sutradara?
Terkait itu, Ahda mengatakan, "Saya mengambil naskah versi penulis. Supaya naskah-naskah yang lain dapat masuk ke versi yang berbeda." Artinya, bisa jadi akan ada buku antologi lanjutan terkait naskah-naskah gubahan sutradara tersebut.
Meski begitu, tak menutup kemungkinan bahwa naskah-naskah Di Tepi Sejarah memuat bias sejarah. Namun, bagi Ahda, hal itu wajar.
Sebab menurutnya, tak ada seorang pun yang bisa menceritakan sejarah seratus persen sesuai dengan kisah aslinya.
BACA JUGA:Jeritan Kampung Dupak Bangunrejo Lewat Drama Monolog Sangkan Paran: Jantung Tanpa Hati
Baginya, sejarah datang dalam bentuk drama. "Panggung drama kita selama ini adalah panggung orang-orang besar. Seperti kaum pergerakan, militer, dan semacamnya," ujar sastrawan 59 tahun itu.

Diskusi buku Antologi Naskah Monolog Di Tepi Sejarah, 27 November 2025, menghadirkan pembicara Happy Salma dan Ahda Imran.-Nadya Siregar-
Ia menambahkan, "Tapi banyak lapisan-lapisan 'di bawah sejarah' yang tidak kita kenal. Orang-orang yang nama dan perannya tidak pernah tercatat. Merekalah yang diangkat dalam pementasan Di Tepi Sejarah."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: